Adopsi Teknologi Formula 1, Bos Aston Martin Sedih Hypercar Mahalnya Cuma Jadi Pajangan Orang Kaya
JAKARTA, iNews.id- Marek Reichman, chief operating officer (COO) Aston Martin mengaku sedih hypercar termahal yang mereka miliki, Aston Martin Valkyrie hanya jadi pajangan garasi orang-orang kaya. Dia justru meminta dan sangat berharap agar mobil yang harganya 3,5 juta dolar AS atau setara Rp54,2 miliar itu dibawa ke jalanan.
"Sebenarnya ini semua hak dari pemiliknya. Jika mereka ingin mobi itu jadi pajangan seperti di museum, boleh juga. Tapi jika kamu ingin merasakan sensasinya, bawalah mobil ini ke jalan," ujar Marek Reichman dikutip Carbuzz, Rabu (4/10/2023).
Diketahui Aston Martin Valkyrie memang jadi mobil paling perkasa yang dimiliki perusahaan mobil asal Inggris itu. Mobil itu masuk kategoru hyper karena memiliki tenaga sebesar 1.000 daya kuda.
Tenaga sebesar itu didapat dari mesin V12 6,5 liter yang dikombinasikan dengan teknologi hybrid. Akselerasi dari 0 hingga 100 kilometer per jam bisa dicapai dalam waktu 2,6 detik.
Jadi tidak heran jika Marek Reichman ingin sekali agar 150 orang yang telah membeli mobil tersebut sekali-kali membawa mobilnya ke luar. Bukan hanya ngetem di garasi kesayangan.
"Itu alasan kami membuatnya. Agar semua orang bisa bergembira karena mobilnya," kata Marek Reichman.

Menurut Carbuzz ada banyak alasan mengapa pemilik Aston Martin Valkyrie enggan untuk membawa mobilnya ke jalanan terlalu sering. Salah satu yang paling dipertimbangkan adalah biaya perawatannya.
Aston Martin Valkyrie menurut mereka harus melakukan penggantian transmisi setiap 50.000 kilometer. Nah, biaya penggantian transmisi itu tidak akan murah meski pemiliknya kebanyakan adalah orang-orang kaya.
"Hal itu terjadi karena penggunaan teknologi Formula 1 di Aston Martin Valkyrie," sebut Carbuzz.
Jadi tidak heran jika para pemilik mobil tersebut berpikir panjang untuk mengendarainya terlalu sering. Lebihh baik memang dipajang dan dikendarai sekali-kali.

Editor: Ismet Humaedi