Alasan Orang Indonesia Masih Enggan Beli Mobil Listrik Bekas
JAKARTA, iNews.id - Meski penjualannya terus mengalami peningkatan, pasar mobil listrik bekas di Indonesia belum terbentuk. Kekhawatiran mengenai baterai menjadi salah satu penyebab utama konsumen enggan beli mobil listrik bekas.
Keberadaan mobil listrik di Indonesia baru hadir dalam 3 tahun (2022) terakhir. Berdasarkan penelusuran di bursa mobil bekas Blok M, Jakarta Selatan, tidak terlihat mobil listrik yang terparkir pada barisan kendaraan yang ditawarkan. Pedagang mobil bekas mengaku tak berani mengambil mobil listrik karena akan sulit menjualnya kembali.
"Nggak mau ambil (mobil listrik) saya. Jualnya susah. Sudah begitu harganya fluktuatif ada yang dari Rp360 juta, kemarin di GIIAS turun jadi Rp190 juta, padahal sama-sama baru. Terus mau jualnya gimana," kata Budi seorang pedagang mobil bekas, di Jakarta, belum lama ini.
Budi menuturkan kondisi baterai menjadi pertimbangan utama dalam memasarkan mobil listrik. Apabila sudah lemah, maka harganya akan jatuh dan sulit diterima konsumen di Indonesia.
"Apalagi kalau sudah lemah baterainya. Itu enggak diasuransi, kalau yang asuransi ganti itu kan kalau rusak," ujarnya.
Sebagai informasi, penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang Januari-Juli 2025 tembus 42.178 unit. Angka tersebut hampir menyamai penjualan mobil listrik sepanjang 2024 sebanyak 43.188 unit.
Peningkatan penjualan terjadi seiring banyaknya model mobil listrik dengan harga menggoda. Misal BYD Atto 1 yang dijual mulai Rp195 juta. Brand lainnya juga ada yang memutuskan untuk menurunkan harga mobil listrik mereka demi menarik konsumen.
Sementara itu, CEO Fokus Group Agustinus mengatakan, harga mobil listrik saat ini memang fluktuatif. Sebagai pedagang mobil bekas harga yang ditawarkan akan menyesuaikan dengan barunya.
Untuk baterai, sebetulnya produsen sudah memberikan garansi hingga 8 tahun. Sepanjang tidak dimodifikasi dan masih dari tangan orang pertama masih ada jaminan.
"Pastinya kita mengikuti dari harga barunya. Jika harganya Rp200 jutaan kita jual di bawah itu. Tapi jika ingin mencoba mobil listrik, bisa memilih bekasnya karena harganya jauh lebih murah," katanya.
Editor: Dani M Dahwilani