Alasan VinFast Terapkan Sistem Sewa Baterai pada Mobil Listrik
JAKARTA, iNews.id – Seiring pesatnya pertumbuhan pasar EV (kendaraan listrik) di Indonesia, memahami perilaku konsumen jadi faktor krusial untuk memenangkan pasar. VinFast, produsen EV asal Vietnam, memilih pendekatan baru dalam penetrasi pasar melalui skema berlangganan atau sewa baterai.
Apa alasannya VinFast memberlakukan skema tersebut? CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto menjelaskan strategi di balik model ini, bagaimana skema tersebut menjawab tantangan unik pasar Indonesia sekaligus sejalan dengan filosofi inti perusahaan.
"Pasar EV di Indonesia masih berada pada tahap awal. Konsumen sangat sensitif terhadap harga dan masih ragu dengan performa baterai dalam jangka panjang. Dalam konteks ini, skema berlangganan baterai kami memiliki dua fungsi utama, yaitu menurunkan harga beli awal secara signifikan dan memberikan garansi baterai seumur hidup," ujarnya, saat dikomfirmasi jurnalis, belum lama ini.
Dia menjelaskan kedua elemen ini penting untuk membangkitkan rasa percaya diri para pembeli EV pertama kali, sekaligus mencerminkan esensi filosofi membuat transisi hijau mudah diakses oleh masyarakat dan mengutamakan kepentingan konsumen.
"Keputusan ini diambil berdasarkan data lapangan dan tanggapan langsung dari konsumen. Berdasarkan laporan dari pihak dealer kami, observasi di showroom, serta wawancara dengan konsumen, menunjukkan bahwa biaya awal yang tinggi menjadi hambatan utama dalam mengambil keputusan membeli EV," kata Kariyanto Hardjosoemarto.
Selain itu, lanjut dia, banyak konsumen yang khawatir terhadap umur baterai dan biaya penggantiannya. Pihaknya melihat ada kebutuhan model pembayaran fleksibel yang mampu mengurangi risiko finansial jangka panjang.
"Kami langsung menjawab kekhawatiran ini dengan memisahkan biaya baterai dari harga kendaraan, yang tujuannya menurunkan entry barrier dan memberikan peace of mind bagi konsumen," ujar Kariyanto.
Apakah skema berlangganan baterai ini strategi bersaing lewat harga? Kariyanto menegaskan skema berlangganan baterai bukan semata-mata strategi harga, tapi solusi bagi kosumen.
"Fokus kami bukan memberikan diskon atau potongan harga, melainkan memberikan solusi agar akses kepemilikan EV bisa dijangkau oleh segmen pasar yang lebih luas. Dengan memisahkan biaya baterai, harga beli kendaraan turun cukup signifikan," katanya.
Menurut Kariyanto ini sudah mengatasi hambatan bagi mayoritas konsumen. Di saat yang sama, skema berlangganan baterai yang fleksibel tanpa batasan jarak tempuh dan garansi baterai seumur hidup ini turut menghapus kekhawatiran konsumen akan operasional jangka panjang.
Editor: Dani M Dahwilani