Ban Pecah Hindari Injak Rem Mendadak Mobil Bisa Terbalik, Ini yang Harus Anda Lakukan
JAKARTA, iNews.id – Bagi pengendara mobil kejadian yang paling dihindari adalah ban pecah di jalan. Jika tidak diantispasi dengan baik ini bisa menimbulkan kecelakaan fatal
Banyak pengendara secara refleks menginjak pedal rem ketika ban mobil pecah. Jika ini dilakukan mobil akan mengalami perubahan arah secara drastis dan sulit dikendalikan bahkan jika dalam kecepatan tinggi bisa terguling.
Secara teori jika direm mendadak keseimbangan mobil tidak dapat diprediksi arahnya lantaran perubahan gaya dan beban secara tiba-tiba. Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan ketika mobil pecah ban di jalan?
“Pengereman mendadak membuat pengendara mengalami kesulitan mengendalikan mobil akibat ban pecah. Sebab itu, kuasai teknik mendasar dalam mengendalikan mobil saat pecah ban, termasuk memastikan kondisi ban dan seputar kaki-kaki selalu prima dengan menjalankan servis berkala,” ujar Aftersales Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara, dalam keterangan tertulisnya dilansir Jumat (6/8/2021).
Dia pun membagikan langkah-langkah yang harus dilakukan ketika ban mobil pecah di jalan:
1. Jangan panik
Pecah ban sebetulnya merupakan kejadian yang berbahaya tapi masih bisa dikendalikan. Kuncinya adalah jangan panik. Begitu panik, biasanya pengemudi akan mengambil tindakan salah dan mobil tidak bisa dikendalikan.
2. Hindari pengereman mendadak
Ini merupakan momen paling krusial saat ban mobil pecah di jalan. Apalagi terjadi di jalan tol dengan kecepatan relatif tinggi. Ketika rem diinjak, bobot mobil akan pindah ke depan dan setir akan menarik ke arah ban pecah.
Fitur rem ABS tidak dapat memperbaiki situasi karena ban yang pecah sudah tidak memiliki grip ke aspal. Dalam situasi seperti ini, sulit bagi pengemudi memprediksi arah gerak mobil. Bahkan, jika pengereman terlalu keras dan ada momentum, mobil bisa terpelanting dan terbalik.
3. Tahan arah lurus kemudi
Meskipun kejadian hanya dalam waktu sekian detik, tetap tenang perhatikan ban mana yang pecah. Jika ban depan, arah kemudi harus ditahan lurus lebih kuat karena setir akan tertarik ke arah ban yang pecah.
Kalau ban belakang yang pecah relatif dapat dikendalikan karena kontrol tetap ada di ban depan. Pertahankan arah kemudi lurus ke depan dan jangan melakukan manuver yang membuat mobil tidak bisa dikendalikan, seperti membelokkan setir ke arah berlawanan yang akan membuat mobil terpelanting dan berpotensi terbalik.
4. Jangan injak pedal kopling
Untuk mobil transmisi manual, jauhkan kaki kiri dari pedal kopling. Saat pedal kopling diinjak, mobil malah akan meluncur deras tidak terkendali karena tidak tertahan putaran mesin.
5. Jangan posisikan gigi ke netral
Efeknya sama dengan menginjak pedal kopling karena putaran ban tidak tertahan putaran mesin. Anda bisa membantu mengurangi kecepatan dengan menurunkan posisi gigi. Namun langkah ini hanya efektif jika laju mobil tidak terlalu kencang karena tidak mudah memindahkan tuas transmisi saat panik dan efeknya kurang terasa pada mobil matik. Jika sulit, cukup pertahankan arah kemudi supaya tetap lurus ke depan.
6. Lepaskan injakan pada pedal gas
Lepaskan pedal gas dan biarkan kecepatan turun dengan sendirinya begitu terdeteksi ada ban mobil yang pecah. Dengan begitu Anda bisa fokus pada upaya mengendalikan arah mobil. Kalau kecepatan sudah mulai berkurang dan terkendali, arahkan kendaraan ke kiri jalan secara perlahan dan jangan lupa aktifkan lampu sein ke kiri. Terus pantau kondisi di belakang via kaca spion. Jika kecepatan sudah cukup lambat, arahkan mobil ke bahu jalan dan biarkan mobil berhenti lantaran kehabisan momentum.
Cara Mencegah Ban Pecah
Risiko ban mobil pecah dapat dicegah jika pengguna kendaraan rutin melakukan perawatan mobil seperti mengecek tekanan angin ban. Termasuk rotasi ban secara berkala supaya setiap ban berbagi beban dan mengalami keausan telapak ban secara lebih merata dan proporsional. Termasuk menjalankan spooring dan balancing untuk memastikan ban serta seluruh perangkat kaki-kaki dalam kondisi prima.
Editor: Dani M Dahwilani