Bangun Transportasi Ramah Lingkungan, Bluebird Targetkan 1.000 Armada Mobil Listrik

JAKARTA, iNews.id - Memasuki era dekarbonisasi, Bluebird bertransformasi membangun ekosistem transportasi ramah lingkungan. Salah satunya dengan menambah armada kendaraan listrik (EV).

Untuk mewujudkannya, Bluebird menargetkan 1.000 unit kendaraan listrik hingga akhir 2025. Angka ini setara dengan 4–5  persen dari total armada, yang sekarang mencapai sekitar 400 unit EV (2  persen). Dalam menciptakan transportasi berkelanjutan, Bluebird juga memperluas infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrk (SPKLU).

Baca Juga

Banyak Tantangan, Gaikindo Berharap GIIAS 2025 Dongkrak Penjualan Mobil di Indonesia

"Target pengurangan emisi karbon hingga 50 persen pada 2030 terus dikejar melalui kombinasi armada listrik, CNG, dan optimasi rute," ujar Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono (Andre) dalam keterangannya di Jakarta.

Andre menuturkan standar layanan yang aman dan nyaman terus dibangun dengan mendengarkan pelanggan secara aktif serta terus beradaptasi sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan menghadirkan pengalaman mobilitas yang baik.  

Baca Juga

Terjual 1 Juta Unit, Kehadiran BYD Seagull di GIIAS 2025 Meresahkan Merek Lain

“53 tahun merupakan perjalanan panjang yang penuh dinamika, pembelajaran, dan transformasi. Kami memahami kepercayaan pelanggan hanya bisa dijaga lewat konsistensi dan komitmen untuk terus bertanggung jawab terhadap layanan yang diberikan. Bagi kami menjadi andal adalah tentang kesungguhan terus berbenah dan tetap relevan dengan kebutuhan pelanggan,” kata Andre.  

Sejak berdiri pada 1972 dengan dua unit Holden Torana, Bluebird tumbuh dan berkembang cepat. Peningkatan kinerja didukung ekspansi dan optimalisasi operasional yang konsisten dijalankan perseroan. 

Baca Juga

Viral Ferrari Seharga Rp48 Miliar Diserempet Truk, Pemilik Nangis Siapkan Hadiah jika Temukan Pelaku

Pada akhir 2024, total armada Bluebird sekitar 24.200 unit tersebar di 20 kota, meningkat sekitar 1.200 unit dibandingkan tahun sebelumnya. "Pencapaian ini menjadi bukti nyata Bluebird menjaga kualitas dan meningkatkan relevansi melalui inovasi dan respons terhadap kebutuhan masyarakat," ujar Andre. 

Baca Juga

63 Brand Otomotif Bakal Panaskan GIIAS 2025, Berikut Daftar Lengkapnya

Melalui berbagai inovasi, 2024 menandai tahun ketiga berturut-turut perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit.

“Pencapaian ini menunjukkan ketahanan dan adaptasi Bluebird dalam menjawab tantangan industri dan kebutuhan pelanggan yang terus berkembang. Berfokus pada efisiensi, kualitas layanan, dan keberlanjutan, kami optimis untuk terus bertumbuh dan menciptakan nilai jangka panjang,” kata Andre.

Baca Juga

GAC Boyong Mobil Listrik Hatchback Aion UT ke Indonesia, Siap Unjuk Gigi di GIIAS 2025

Pada 2024, perusahaan mencatat pendapatan bersih sebesar Rp5 triliun, tumbuh 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih perseroan mencapai lebih dari Rp593 miliar, naik 28 persen dari 2023, sementara EBITDA naik menjadi lebih dari Rp1,2 triliun atau meningkat 9 persen secara tahunan. 

Sebagai langkah jangka panjang dalam layanannya, Bluebird mengembangkan platform Mobility‑as‑a‑Service (MaaS) terintegrasi menggabungkan taksi, sewa mobil, bus, shuttle, hingga layanan kirim barang dalam satu kendali. Ini menjadikan masyarakat mendapat kemudahan maksimal untuk kebutuhan berbagai mobilitas—apapun, kapanpun, dimanapun.

Di sisi teknologi, perseroan mengembangkan sistem AI Mapping dan IoT guna meningkatkan efektivitas pengelolaan armada, mempercepat waktu respons, serta mendorong efisiensi bahan bakar dan operasional. Perusahaan menyatukan layanan dengan visi multi‑channel, multi‑payment, dan multi‑product (3M). Ekosistem ini didukung revolusi armada kendaraan listrik (EV), khususnya lini e‑Bluebird dan e‑Goldenbird. 

"Sekarang semua layanan mobilitas—taksi, shuttle, rental, logistik—tersedia melalui satu aplikasi, dengan opsi pembayaran digital dan contactless," ujar Andre.

Bluebird membuktikan masa depan transportasi bukanlah mimpi, tapi langkah nyata yang mereka bangun dari kilometer demi kilometer.

Editor: Dani M Dahwilani