Bantah Mobil Tesla Jadi Alat Mata-Mata AS di China, Elon Musk: Sama seperti TikTok
MICHIGAN, iNews.id - Angkatan Darat China melarang mobil Tesla memasuki kompleks militer karena diduga sebagai alat mata-mata Amerika Serikat (AS). Menanggapi itu, founder Tesla Elon Musk membantahnya.
Seperti diketahui, militer China melarang pemilik Tesla memasuki kompleks penting. Mereka wajib memarkir kendaraan di luar kompleks militer karena kekhawatiran pabrikan mobil tersebut mengumpulkan data sensitif melalui kamera internal kendaraan.
Saat berbicara di Forum Pembangunan China tahunan yang diselenggarakan dewan negara pemerintah, Musk mengatakan bukan itu masalahnya.
“Ada dorongan yang sangat kuat bagi kami untuk sangat merahasiakan informasi apa pun,” katanya, seperti dilansir dari Carscoops, Jumat (26/3/2021).
"Jika Tesla menggunakan mobil untuk memata-matai di China atau di mana pun, kami akan ditutup," ujar Musk.
Dia membandingkan ketakutan Tesla menggunakan kendaraannya untuk memata-matai China dengan ketakutan di Amerika Serikat pada 2020 terhadap aplikasi TikTok. AS curiga aplikasi asal China ini digunakan untuk memata-matai pengguna dan merupakan ancaman keamanan nasional.
“Amerika Serikat ingin menutup TikTok. Untung tidak terjadi,” kata Musk.
“Banyak orang prihatin dengan TikTok. Tapi saya pikir kekhawatiran semacam ini tidak perlu, dan kita harus belajar dari situ," ujarnya.
Karena China adalah salah satu pasar terpenting Tesla, direktur pelaksana penelitian ekuitas di Wedbush Securities, Dan Ives, percaya penting bagi Musk "menarik garis yang jelas di pasir" dan menangani laporan tersebut.
"Kami percaya pernyataan ini ... penting bagi Tesla dan Musk untuk disampaikan langsung kepada China dan pemerintah di Beijing mengingat kepentingan strategis ambisi [kendaraan listrik] di China," katanya.
Editor: Dani M Dahwilani