Baterai Kendaraan Listrik yang Terbakar Tak Padam dengan APAR Biasa, Diperlukan Senyawa Khusus
JAKARTA, iNews.id - Perkembangan kendaraan listrik yang kian meningkat perlu dibarengi dengan industri pendukung lainnya. Bukan hanya ekosistem, alat pemadam saat kendaraan terbakar juga perlu dipersiapkan.
Kendaraan listrik membutuhkan penanganan berbeda saat terjadi kebakaran. Hal ini membuat pemadam kebakaran harus menambah ilmu pengetahuan agar bisa melakukan tindakan yang tepat.
Pada pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 terdapat Alat Pemadam Api Ringan (APAR) khusus untuk memadamkan kebakaran pada baterai kendaraan listrik.
APAR dikembangkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang juga melakukan simulasi pemadaman. Chief Technology Officer PT FAST Franky Affandy mengatakan baterai kendaraan listrik yang terbakar tidak bisa padam dengan APAR biasa.
“APAR biasa itu kan bubuk, dan komposisinya itu ada garam. Jadi, saat disemprotkan ke baterai kendaraan listrik yang terbakar maka apinya akan lebih besar. Untuk itu, dibutuhkan senyawa khusus dalam memadamkan baterai,” kata Franky saat ditemui MNC Portal di JIExpo Kemayoran.
APAR yang dikembangkan oleh FAST bertipe AF31 berjenis Lithium Fire Killer, yang pada dasarnya berasal dari baterai lithium. Selain itu, APAR tersebut juga berjenis water base chemical dan mengandung senyawa Potassium yang mampu memadamkan api dengan temperatur lebih dari 1.200 derajat celcius.
“Kalau APAR jenis powder itu untuk memadamkan api dengan temperatur 600 derajat ke bawah. Sedangkan api yang ditimbulkan dari baterai kendaraan listrik bisa sampai lebih dari 1.200 derajat. Makanya dibutuhkan senyawa kimia khusus,” ungkap Franky.
Pengembangan yang dilakukan PT FAST ditujukan untuk menghilangkan kekhawatiran masyarakat mengenai kendaraan listrik. Salah satunya ketika terjadi kebakaran, di mana sangat sulit untuk memadamkan apinya.
Editor: Dini Listiyani