Belajar dari Kecelakaan Ferrari di Senayan, Kemudikan Mobil Sport Harus Siap Mental
JAKARTA, iNews.id– Viral di media sosial, mobil sport Ferrari 458 Italia menabrak lima kendaraan di dekat Bundaran Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (8/10/2023). Ini menimbulkan pertanyaan apakah mengemudikan mobil sport butuh keahlian khusus?
Seperti diketahui, mobil sport atau supercar memiliki tenaga yang besar. Oleh sebab itu, butuh pengemudi profesional atau yang sudah mahir untuk mengemudikan jenis mobil tersebut atas alasan keamanan.
Hal tersebut disampaikan oleh Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana. Dia mengatakan pengemudi setidaknya sudah berpengalaman dan mengetahui karakteristik mobil sport yang dikemudikannya.
“Mobil ini memang harus dikendarai oleh yang berpengalaman. Kalau belum, bisa over power di tarikan awal. Kalau belum pernah kenal (mobilnya) dikhawatirkan sulit mengontol saat spin,” kata Sony kepada iNews.id.
Menurut Sony memang dibutuhkan jam terbang yang cukup tinggi untuk mengemudikan mobil sport seperti Ferrari. Terlebih mobil ini menggunakan penggerak roda belakang yang akan berputar lebih dahulu apabila pedal gas diijak terlalu dalam saat tarikan awal.

Namun, mobil sport saat ini sudah dibekali dengan traction control untuk mengatur tenaga yang dikeluarkan saat tarikan awal. Kendati begitu, Sony menegaskan peran pengemudi sangat besar dalam menentukan pergerakan mobil.
“Ketika mengendarai kendaraan dengan tenaga besar, ada rasa ingin memacu gas lebih dalam. Kalau berpikir kondisi jalan kosong, bukan berarti aman untuk ngebut. Jadi di sini peran pengemudi, behavior-nya, sangat penting,” ujarnya.
Sony menjelaskan saat mengendarai mobil sport, alam bawah sadar pengemudi akan membuatnya memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Itu disebabkan banyak faktor yang mendukung untuk menekan pedal gas lebih dalam.
“Mengemudikan sportcar lebih susah menjaga mental atau adrenalin supaya tidak mudah terpancing. Suara mesin, knalpot, posisi duduk yang steady, dan lain-lain, sangat mendukung untuk memacu mobil lebih cepat,” ucapnya.
Untuk itu, Sony berharap kepada pengguna mobil sport lainnya untuk memacu kendaraan dengan lebih bijak. Dia menyampaikan risiko dalam mengendarai sportcar lebih besar ketimbang mobil lain pada umumnya.
Editor: Ismet Humaedi