Berawal Bantu Petani Cengkeh, Suzuki Bangun 4 Pabrik dan Ekspor Mobil ke Berbagai Negara
JAKARTA, iNews.id - Suzuki telah menginjak usia 50 tahun di Indonesia. Perjalanan panjang mobil Suzuki tidak dapat dipisahkan dari kendaraan niaga.
Sejarah kehadiran mobil Suzuki di Indonesia berawal dari Carry. Mobil ini hadir untuk membantu mobilitas para petani yang diinisiasi Soebronto Laras (Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional Tbk).
"Jadi, kalau kita lihat sejarahnya, sesuai dengan (cerita) para pendahulu kami yang membawa mobil Suzuki ke Indonesia, pertama yang diperkenalkan adalah Suzuki Carry. Saat itu, pertama kali dijual di Manado yang diinisiasi Bapak Soebronto Laras untuk membantu para petani cengkeh di sana pada 1970-an," ujar Direktur Marketing 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra dalam diskusi virtual bersama Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot).
Seiring perkembangan bisnis, Suzuki semakin dikenal sebagai produsen mobil penumpang. Suzuki pada awal kehadirannya juga dikenal sebagai produsen sepeda motor pada 1970.
Sejak kehadirannya di Indonesia, Suzuki telah berkomitmen fokus mengembangkan produk dalam negeri guna memenuhi pasar domestik dan ekspor.
Produk Dalam Negeri
Berawal dari pabrik di Pulogadung, Suzuki saat ini memiliki empat pabrik, yakni Cakung Kampung 1, Cakung Kampung 2 dan Cikarang. Di mana kandungan lokal produk Suzuki di Indonesia sudah mencapai 85 Persen.
"Pada akhir 2019 produk kita sudah hampir menyentuh 2 juta unit. Di mana kandungan lokal konten dari produk-produk kami hampir 85 persen. Memproduksi di Indonesia, pertimbangannya melihat komponen harga, yakni biaya produksi, kompetisi dan regulasi. Selain itu, yang paling penting kita menciptakan banyak lapangan kerja," ujar Donny.
"Pada 2010-2020, kita menguatkan segmen kendaraan passanger (penumpang). Ke depan segmen penumpang akan growth melihat dari demografi di Indonesia. Beberapa kendaraan penumpang ikonik telah hadir, seperti Jimny, Katana, Karimun Wagon, dan lainnya," kata pria berkacamata ini.
Donny memandang saat ini kendaraan penumpang di Indonesia tidak hanya sebagai kebutuhan, tetapi status sosial. "Untuk itu, kami akan terus berinovasi dan membuat terobosan mengembangkan kendaraan penumpang sesuai dengan kebutuhan pasar di Indonesia," ujarnya.
Komitmen Suzuki dalam membangun produk di dalam negeri dijawab dengan meningkatnya jumlah ekspor mobil. Di mana produksi Suzuki tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik tapi juga luar negeri.
Sepanjang 2019, Suzuki telah mengekspor All New Ertiga, APV, Karimun Wagon R, dan Carry Pick Up dalam bentuk utuh dan terurai ke-52 negara di dunia.
Data terbaru, ekspor Suzuki pada periode Januari-Agustus 2020 mencapai 24.309 unit. Angka ini meningkat 12,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebanyak 21.673 unit.
Peningkatan volume ekspor menjadi angin segar bagi Suzuki Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Selama Januari–Agustus 2020, All New Ertiga menjadi model dengan kontribusi ekspor tertinggi sebesar 49 persen.
Adapun pada Agustus 2020, Suzuki mengapalkan 5.132 unit mobil, baik dalam bentuk Completely Built Up (CBU) maupun Completely Knock Down (CKD). Dari sejumlah negara tujuan ekspor, Meksiko menjadi pasar yang membukukan volume penjualan tertinggi.
Selama Agustus 2020, ekspor Suzuki ke Meksiko mencapai 1.071 unit dalam bentuk CBU. Di mana model All New Ertiga menjadi kontributor terbesar dengan volume 591 unit atau 55 persen.
"Komitmen Suzuki dalam memproduksi produk dalam negeri sebagai kontribusi kami ikut membangun perekonomian Indonesia. Kami berharap pasar dalam negeri dan ekspor kembali tumbuh di tengah pandemi Covid-19," ujar Donny.
Editor: Dani M Dahwilani