Bersaing di Pasar MPV, Intip Ubahan Wuling Cortez dalam 4 Tahun

JAKARTA, iNews.id - Wuling menjadi produsen otomotif Tiongkok pertama yang menancapkan kukunya di Indonesia dengan memiliki pabrik. Mereka bahkan akan memasarkan mobil listriknya juga di Tanah Air.

Kesuksesan Wuling diikuti merek-merek Negeri Tirai Bambu lainnya yang berusaha mendapatkan kepercayaan pasar Tanah Air. 

Baca Juga

Intip Mobil yang Disulap Menjadi seperti Rumah dengan Fitur Lengkap, Inspirasi Para Traveler

Salah satu kendaraan yang diboyong Wuling adalah mobil multi purpose vehicle (MPV) Cortez. Ya, Wuling Cortez pertama kali diluncurkan di Indonesia pada awal 2018. 

Mobil tersebut selama 4 tahun terus bertransformasi. Apa saja perubahannnya hingga dapat bertahan dan merebut konsumen di Indonesia.

Baca Juga

Patung Jokowi Naik Motor Akan Dipasang di Gerbang Sirkuit Mandalika, Begini Penampakannya 

Wuling Cortez pertama kali menggendong mesin 1.8 L 4-silinder DOHC VVT-i. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 130 PS pada 5.600 rpm dan torsi 174 Nm pada 3.600 - 4.600 rpm.

Pembaruan dilakukan pada 2019 dengan memperkenalkan Wuling Cortez CT dengan kapasitas mesin 1.451 cc. Ubahan ini membuat performa Cortez CT lebih besar.

Tenaga Cortez bertambah menjadi 142 PS pada putaran 5.200 rpm dan torsi maksimal 250 Nm pada rentang putaran 1.600-3.600 rpm.

Transmisi i-AMT yang digunakan berganti menjadi CVT dengan perpindahan gigi mulus dan responsif. Tenaganya tetap disalurkan ke roda depan untuk efisiensi tenaga dan memberikan pengalaman berkendara yang berbeda.

Terbaru, Wuling memperkenalkan varian Cortez CT tipe S. mobil ini hadir melengkapi seri Cortez CT yang sudah dipasarkan di Indonesia sejak 2019. Model tersebut menawarkan dua pilihan transmisi dan konfigurasi bangku. 

Wuling Cortez CT tipe S dibekali jantung pacu sama dengan Cortez CT tipe C dan L, yakni bensin berkonfigurasi 4 silinder 1.500 cc dengan Turbocharger yang menghasilkan tenaga maksimal 140 HP serta torsi 250 Nm. MPV Wuling ini memiliki dua pilihan transmisi, yaitu manual 6 percepatan dan Continuously Variable Transmission (CVT).

Editor: Dani M Dahwilani