BMW Tuntut Penamaan Mobil Listrik M6, Begini Langkah BYD
JAKARTA, iNews.id - BMW AG menggugat BYD Indonesia terkait penggunaan merek M6. Salah satu isi tuntutannya, BMW meminta pengadilan agar BYD Indonesia tidak menggunakan nama tersebut karena tidak memiliki hak atas merek tersebut.
Jenama asal Jerman itu geram karena mereka yang lebih dulu memiliki hak dagang atas nama M6 yang telah didaftarkan di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Gugatan itu tercantum dengan Nomor 19/Pdt.Sus-HKI/Merek/2025/PN Niaga Jkt.Pst dalam website Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
Kini, isi petitum sudah dibuka untuk umum dan kasusnya sudah berjalan di pengadilan. Menanggapi itu, BYD Indonesia menyerahkan sepenuhnya kepada tim kuasa hukum. Segala kemungkinan akan dilakukan setelah seluruh proses selesai dan bisa menguntungkan kedua pihak.
"Ya, itu prosesnya masih berjalan kita biarkan saja, ada tim legal hukum kita sudah menangani langsung. Mudah-mudahan ada solusi yang fair untuk kedua belah pihak, karena pada dasarnya ini mengenai kontribusi terhadap industri, pastikan kita lihatnya dari perspektif industri," ujar Head of Marketing PR and Government BYD Indonesia, Luther Panjaitan di Jakarta, Senin (10/3/2025).
Luther menjelaskan pihaknya belum memikirkan langkah perubahan nama pada BYD M6. Namun, pihaknya akan terus memperhatikan proses dan melakukan kajian untuk langkah berikutnya.
"Kita belum lihat dan masih kaji, apa sih kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Kita biarkan dulu prosesnya berlangsung supaya dapat gambaran apa next actionnya," katanya.
Soal pemberian nama pada BYD M6, jenama asal China itu mengaku sudah mempertimbangkan banyak hal. Mereka pun siap menanggung risiko hukum yang terjadi.
"Tentunya sudah kita pertimbangkan beberapa hal. Tapi kita melihat juga secara risiko hukum ke depan bagaimana. Kita masih dalam proses kajian," ujar Luther.
Mobl listrik MPV BYD M6 sudah dijual di Indonesia sejak semester tahun lalu setelah meluncur di ajang GIIAS 2024, pada Juli lalu. Ini merupakan MPV listrik 7-penumpang yang ditawarkan dengan harga terjangkau.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales alias distribusi dari pabrik ke dealer BYD M6 mencapai 3.476 unit. Ini hanya terjadi pada kurun waktu tujuh bulan pada Juli-Desember 2024.
Sementara varian paling diminati konsumen Indonesia adalah M6 Superior. Model ini hadir tanpa captain seat alias jok tengah bisa diisi tiga orang dengan penjualan 2.895 unit dalam tujuh bulan.
Sementara pada Januari 2025 penjualannya mencapai 581 unit. Tipe Standard paling banyak dikirim ke dealer, yaitu 226 unit. Belum ada data untuk Februari 2025, tapi BYD melaporkan sebanyak 1.300 unit telah terjual pada bulan kedua tahun ini.
Editor: Dani M Dahwilani