Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Ungkap Kajian Proyek Ekosistem Kendaraan Listrik Rampung Akhir Tahun Ini
Advertisement . Scroll to see content

Bus Listrik Belum Cocok untuk AKAP, Nunggu Ngecas 3 Jam Penumpang Bisa Ngamuk

Senin, 08 April 2024 - 11:56:00 WIB
Bus Listrik Belum Cocok untuk AKAP, Nunggu Ngecas 3 Jam Penumpang Bisa Ngamuk
Ikatan Pengusaha Muda Otobus Indonesia (IPOMI) menilai bus listrik belum cocok digunakan untuk angkutan AKAP. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik. Namun, untuk kendaraan umum seperti bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) belum bisa diterapkan.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muda Otobus Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan (Sani). Menurutnya jika daya tempuh bus 300 km dan belum ada quick charging yang lebih cepat belum bisa digunakan bus AKAP.

"Sekarang Om jadi penumpang gua, jalan 300 km harus ngecas. 3 jam paling cepat kan sekarang. Mau enggak nungguin, kalau enggak botol aqua terbang," ujar Sani di Jakarta, Senin (8/4/2024).

Dia menerangkan, kendaraan listrik saat ini baru cocok untuk Bus Rapid Transit (BRT), angkutan bus dalam kota. Di mana jalurnya lebih pendek hanya di dalam kota dan terjadwal. Selain itu, infrastrukturnya dekat sehingga memungkinkan dapat melakukan pengecasan kapan pun.

"Jadi kalau kita bicara bus listrik saat ini yang cocok baru BRT, untuk parwiatsa dan AKAP belum bisa. Karena belum ketemu quick cas paling cepat," katanya.

Sani menjelaskan quick charging atau fast charging untuk bus paling cepat saat ini 3 jam. Butuh waktu lama untuk terisi penuh. "Di mana quick charge sendiri yang saya dengar hari ini dari 0-80 persen, yang paling lama itu dari 80 ke 100 persen," ujarnya. 

Menurut Sani, faktor lainnya adalah kontur jalan atau infrastruktur. Jalanan yang menanjak akan menguras baterai. 

"Secara spesifikasi 300 km, begitu ketemu medan jalan kita dengan load belum ketemu, macet, stop and go tidak akan sampai 300 km," katanya. 

"Jadi rasanya belum. Menurut saya masih jauh," ujar Sani.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut