Deretan Lamborghini Buatan Indonesia Ini Viral, Mana Paling Keren?

JAKARTA, iNews.id- Nama Mahandika Bayu Adji, pemuda dari Batu, Malang baru-baru ini berhasil mencuri perhatian banyak orang. Pasalnya pemuda berusia 24 tahun itu sukses membuat mobil replika yang tak kalah menarik, Lamborghini.

Bengkel MBA Workshop milik Mahandika Bayu Adji membuat mobil sport dari Italia itu. Bahkan tidak hanya Lamborghini, pemuda berbakat itu juga berhasil membuat replika Ford Mustang.

PO Bus Pariwisata Ini Punya Inovasi Baru, Ada Lampu Sorot untuk Memandu Penumpang

Perlu diketahui, pemuda kreatif seperti Mahandika Bayu Adji ternyata sangat banyak dan mudah ditemukan di Indonesia. Mereka piawai membuat replica mobil Lamborghini yang hasil karyanya berhasil menyita perhatian.

Lalu dimana saja mereka berada? Cermati di bawah ini daftarnya:

8 PO Bus dengan Penggemar Terbanyak di Sosial Media

1. Lamborghini Aventador Bandung

Ronny Nopirman, pemilik bengkel Extreme Modifikasi di Bandung sehari-harinya merupakan seorang modifikator. Dia pernah membuat mobil-mobil replika mobil sport legendaris termasuk Lamborghini Aventador.

Bikin Ngiler PO Bus, Tentrem Rilis Bodi Bus Mewah Avante Grand Captain Bersasis Volvo B11R Euro 5

Ronny mengaku membuat replika mobil sport Italia itu dengan mengandalkan miniatur. Jadi dia sama sekali tidak menggunakan blue print milik perusahaan Italia itu yang memang tidak bisa diakses dengan mudah. Keahlian Ronny Nupirman dalam membuat replika tidak berhenti di Lamborghini saja dia juga membuat Ferrari dan Bugatti. Menariknya semua mobil yang digunakan untuk proses replika adalah mobil-mobil lawas.

2. Lamborghini Gunung Kidul

Selanjutnya ada Suharyanto pemilik bengkel modifikasi High Class Auto, Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta. Karya dia mengejutkan banyak orang ketika membuat Lamborghini Aventador berwarna kuning. Mobil itu ternyata mengandalkan basis dari Mitsubishi Galant. Menariknya Suharyanto mengaku meniru mobil Lamborghini Aventador menggunakan die cast yang dijual bebas.

Mobil buatan Suharyanto juga memiliki desain yang cukup mulus. Belum lagi suara knalpot yang dikeluarkan benar-benar terasa seperti mobil sport. Saat ini Suharyanto malah tengah membuat replika lainnya yakni Lamborghini Aventador SVJ berwarna hijau.

3. Lamborghini Aceh

Seorang tukang servis elektronik di Aceh bernama Ridwan mengisi waktu senggangnya sebagai perakit mobil. Dia tertantang ketika temannya diminta membuat Lamborghini dengan modal yang sangat minim.

Berbekal biaya yang tidak besar Ridwan nekat membuat mobil itu dengan menggunakan mesin Yamaha Vixion 150cc. Tapi karena memang modal yang tidak terlalu besar, Ridwan hanya membuat mobil ini tidak terlalu utuh. Bagian mobil lebih banyak rangka. Bahkan mesin motor ditaruh di tengah. Badan mobil bahkan tidak dicat melainkan menggunakan stiker.

"Biaya yang dihabiskan cuma Rp40 juta," ujar Ridwan seperti dikutip kanal YouTube Agan Dayat.

4. Lamborghini Aventador Roadster Surabaya

Replica Indonesia yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur ini membuat replika Lamborghini Aventador Roadster yang sangat unik. Mobil itu dikembangkan dari Mitsubishi Galant V6.

Menariknya Lamborghini Aventador buatan Replicar tetap mempertahankan mesin yang ada di depan. Padahal mobil Lamborghini Aventador menaruh mesinnya di bagian belakang mobil.

Tapi ada alasan khusus mengapa hal itu dilakukan. Pasalnya atap mobil yang bisa dibuka justru akan tetap ditaruh di bagasi belakang yang bisa memuat banyak barang. Hal yang sulit dilakukan oleh Lamborghini Aventador asli.

5. Lamborghini Batu

Mahandika Bayu Adji tergerak membuat mobil replika secara tidak sengaja. Saat itu embuat replika mobil Lamborghini tipe SPC untuk kepentingan konten di media sosial dan YouTube-nya saja.

"Awalnya kita bikin sendiri buat pribadi, waktu di posting di YouTube Instagram ternyata peminatnya banyak. Sampai ada yang pesan model Jaguar," tuturnya.

Perlahan tapi pasti, usaha yang diawali dari hobi pada bidang otomotif dan modifikasi kendaraan bermotor berbuah manis. Desain mobil replika yang bodinya terbuat dari fiberglass yang dicetak dengan mesin printer 3 D berukuran besar mengantarkannya pada kreasi-kreasi unik yang membuatnya semakin dikenal banyak orang.

Editor: Ismet Humaedi