Dimulai dari Hardtop, Toyota Land Cruiser Cetak Sejarah Penjualan 10 Juta Unit
TOKYO, iNews.id - Toyota merayakan tonggak sejarah besar pada salah satu model kendaraan sport utility vehicle (SUV) terlarisnya, Land Cruiser. Mobil ikonik yang dikenal di Indonesia dengan nama Hardtop (pada era 1970-1980) ini telah melampaui rekor penjualan 10 juta unit hingga 31 Agustus 2019.
Dilansir dari Carscoops, Minggu (22/9/2019), mobil off road yang dibangun perdana pada 1 Agustus 1951 tersebut sudah berada di pasar dunia selama 68 tahun, dengan model asli bernama Toyota Jeep BJ.
Ekspor skala penuh Land Cruiser tidak dimulai pada model 20 Series, yang debut pada 1955. Selama era itu, Toyota mengekspor kurang dari 100 model per tahun, tetapi pada 1965 melampaui angka 10.000 unit mobil per tahun.

Toyota saat ini telah memasarkan Land Cruiser ke 170 negara di seluruh dunia, dengan penjualan global tahunan mencapai sekitar 400.000 unit.
Berkat kekuatan dan keandalannya yang legendaris, Land Cruiser membantu perusahaan membangun merek di seluruh dunia dan menciptakan pijakan kuat dalam memperluas ekspor.
Toyota mengatakan banyak model Land Cruiser 40 Series di seluruh dunia yang masih digunakan hampir setengah abad setelah diproduksi.
Land Cruiser 40 Series pertama kali diluncurkan pada 1960 dan ditawarkan dengan empat pilihan wheelbase, memungkinkan banyak iterasi untuk memenuhi setiap kebutuhan. Dimulai dari model atap terbuka dua pintu hingga pengangkut pasukan (pikap).

Produksi di Jepang berakhir pada 1986, tetapi Seri 40 melanjutkan kariernya hingga akhir 2001 melalui saudaranya di Brasil, Toyota Bandeirante (Seri 50).
Seri 70 diperkenalkan pada 1984, yang terbagi dalam dua model, yakni model kargo pikap (heavy duty) dan produk lebih nyaman untuk versi penumpang (light duty).
Pada 1996, Seri 90 diluncurkan mengarahkan Land Cruiser ke model lebih modern. Di mana jangkauannya disederhanakan dengan body styles model tiga pintu dan lima pintu.
Toyota ingin melestarikan legenda Land Cruiser melampaui harapan pelanggan. Untuk itu, mereka akan menetapkan standar yang lebih ketat untuk model masa depannya guna memastikan mobil terus hidup di seluruh penjuru dunia.

Editor: Dani M Dahwilani