Ekspor Kendaraan Naik, Ini Negara Paling Banyak Gunakan Mobil Buatan Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Walaupun penjualan mobil di pasar domestik turun tipis, namun ekspor mobil Indonesia ke lebih 93 negara naik. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat pengiriman mobil completely built up (CBU) ke luar negeri mencapai 505.134 unit, meningkat 6,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Adapun negara yang paling banyak mengimpor mobil buatan Indonesia adalah Filipina sebanyak 159.121 unit. Di urutan berikutnya ada Meksiko 56.483 unit, Arab Saudi 40.289 unit, Vietnam 40.241 unit dan Thailand 37.004 unit.

Namun, Gaikindo mencatat penjualan mobil (wholesales) domestik sebanyak 1.005.802 unit pada Januari-Desember 2023. Angka ini turun 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara produksi kendaraan di Indonesia sebanyak 1.395.717 unit sepanjang 2023, turun 5,1 persen dibandingkan 2022.
Penjualan mobil bermesin kovensional (internal combustion engine/ICE) pada 2023 di angka 934.444 unit, turun dibandingkan 2022 yang mencapai 1.027.359 unit. Sementara mobil hybrid tumbuh menjadi 54,179 unit di 2023, dari sebelumnya 10.344 unit.

Untuk model Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) sebanyak 128 unit di 2023, naik dari tahun sebelumnya hanya 10 unit. Sementara mobil listrik bertenaga baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) mencapai 17.051 unit menjadi 10.327 unit.
"Banyak tantangan di 2023. Penjualan mobil di Indonesia yang stagnan di level 1 juta unit pada periode 2015-2023. Salah satu faktornya daya beli sebagian besar pengguna mobil yang berada di sekitar Rp300 juta sampai Rp400 juta ditengarai sebagai faktor yang membuat penjualan mobil tidak bergerak dari level 1 juta unit," ujar Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara dalam diskusi dengan Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot), Selasa (16/1/2023).
Melihat dari segmentasi penjualan kendaraan di Indonesia masih didominasi mobil MPV sekitar 55 persen (554.009 unit) pada 2023. Kemudian Kendaraan Bermotor Hemat energi Harga terjangkau (KBH2) alias Low Cost Green Car (LCGC) sebesar 20 persen (204.705 unit).
