Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tarik Ulur Kemenperin dan Kemenko Perekonomian soal Insentif Otomotif, Industri Terombang-ambing
Advertisement . Scroll to see content

Ekspor Tembus 83 Negara, Lika-Liku Perjalanan Industri Otomotif Indonesia Dibukukan

Selasa, 14 Desember 2021 - 22:17:00 WIB
Ekspor Tembus 83 Negara, Lika-Liku Perjalanan Industri Otomotif Indonesia Dibukukan
Perjuangan Indonesia membangun basis produksi otomotif dilakukan sejak 1970-an. (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Industri otomotif dibangun di Indonesia sejak era 1970-an. Tak heran, perkembangan sektor otomotif sangat penting dan strategis dalam menopang perekonomian nasional, terutama ekspor non-migas nasional. 

Selama 50 tahun lebih, industri ini telah berkontribusi besar, baik dalam peningkatan nilai tambah ekonomi, penyerapan tenaga kerja, maupun peningkatan teknologi tinggi, khususnya penggunaan teknologi otomasi dan robotik di fasilitas manufaktur. 

Perkembangan dan kemajuan industri otomotif Indonesia juga semakin diakui dunia, terutama saat volume pasar otomotif Indonesia tembus satu juta unit sejak 2012, sehingga Indonesia masuk kelompok elite dunia: “klub pasar satu juta unit”. 

Sejak itu, pamor industri otomotif nasional semakin tinggi dan menarik banyak merek otomotif dunia menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi, sekaligus bagian dari rantai pasok global (global supply chain). 

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per November 2020 menyebutkan, kapasitas produksi industri otomotif nasional mencapai 2,35 juta unit per tahun dengan menyerap tenaga kerja langsung sekitar 350.000 orang dan 1,2 juta pekerja tidak langsung di mata rantai industri ini. Saat ini industri mobil di Indonesia didukung 22 pabrikan dunia dengan total investasi yang ditanamkan mencapai Rp100 triliun. 

Berdasarkan dari Badan Kebijakan Fiskal, BPS, dan BKPM, kontribusi industri otomotif terhadap perekonomian nasional (GDP) sebesar 1,76 persen, setara Rp260,9 triliun pada 2019, salah satu kontribusinya datang dari pajak penjualan mobil. Produksi mobil dalam negeri juga menembus pasar ekspor hingga ke 83 negara. 

Sayang, perjalanan panjang dan dinamika industri otomotif Indonesia tidak banyak didokumentasikan dengan lengkap dan baik. Sebab itu, Agus Tjahajana Wirakusumah menulis buku berjudul Industri Otomotif untuk Negeri: Menjadi Pemain Utama Era Mobil Listrik. 

Agus mengatakan buku ini hadir untuk memperkaya data dan dokumentasi industri otomotif nasional. Buku tersebut juga hadir di tengah era baru industri menuju kendaraan zero emission dan upaya pemerintah menerapkan rezim pajak baru kendaraan bermotor, yakni pajak emisi atau carbon tax yang efektif per 16 Oktober 2021. 

Buku ini dimulai dari fakta perniagaan mobil di Indonesia yang sudah ada sejak negara ini berada dalam masa pemerintah kolonial Belanda. Perdagangan mobil pada era ini mendorong beberapa merek otomotif asal Amerika dan Eropa masuk ke Indonesia dengan mitra para pengusaha lokal. Pengusaha lokal inilah yang memasarkan mobil asal Amerika dan Eropa dengan perannya sebagai importir. 

Buku ini juga menuliskan para tokoh yang menjadi perintis industri otomotif berkembang di Indonesia, seperti William Soeryadjaya, Hadi Budiman, dan Sjarnoebi Said, dan Soebronto Laras. 

Mereka menjadi pembuka jalan bagi merek otomotif dunia bersama perusahaan atau kelompok usahanya, seperti PT Astra International Tbk, PT Honda Prospect Motor, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia dan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, serta PT Indomobil Sukses Makmur Tbk. Jasa mereka membuat merek otomotif dunia asal Jepang: Toyota, Honda, Suzuki, dan Mitsubishi ekspansi ke Indonesia sejak 1970-an hingga masih berkibar di industri saat ini. 

Menariknya, buku ini juga menulis tentang perjuangan Indonesia membangun mobil merek nasional (mobnas) dengan konteks global. Mulai era “mobnas” sebelum sedan Timor, mobil Esemka, hingga mobil mikro nasional seperti Ammdes. Ini menjadi salah satu cerita menarik perjalanan industri ini di Tanah Air sekaligus gambaran betapa tidak mudahnya kegiatan mengembangkan mobil merek nasional. 

Buku ini juga secara khusus memaparkan soal peluang dan tantangan industri otomotif Indonesia di era mobil listrik. Termasuk bagaimana potensi Indonesia bisa menjadi pemain utama di era mobil zero emission, setelah era mobil internal combustion engine (ICE).    

“Harapan saya buku ini menjadi referensi yang  utuh dan lengkap tentang industri otomotif yang selama lima dekade telah berkontribusi sangat besar untuk negeri ini. Semoga buku ini juga menarik perhatian anak muda dan berbagai kalangan yang ingin mengenal lebih dalam struktur industri otomotif kita,” ujar Agus, saat peluncuran buku Industri Otomotif untuk Negeri: Menjadi Pemain Utama Era Mobil Listrik yang dihelat offline dan online, Selasa (14/12/2021).  

Menurut Agus, di tengah terbatasnya referensi tentang struktur industri otomotif Indonesia yang lengkap, buku ini dapat menjadi pengetahuan penting bagi seluruh pemangku kepentingan di industri manufaktur. Semua memiliki landasan kuat bagaimana industri ini dikembangkan lagi ke depan, di tengah babak baru industri otomotif nasional.

"Buku ini juga merangkum kebijakan dan regulasi soal industri sejak 1970 hingga 2021. termasuk peristiwa-peristiwa penting dan menarik selama periode," katanya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut