Hadapi Mobil China, Hyundai Siapkan Amunisi Baru Kona Listrik Seharga Rp500 Jutaan
JAKARTA, iNews.id - Persaingan pasar otomotif di Indonesia semakin sengit dengan kehadiran brand-brand asal China. Persaingan tidak hanya pada mobil kovensional, tapi juga kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Pabrikan China masuk membawa teknologi baru dengan harga lebih kompetitif dibandingkan brand yang sudah ada di Indonesia. Ini terutama di segmen sport utility vehicle (SUV) elektrik.
Menyikapi itu, pabrikan otomotif asal Korea Hyundai tidak tinggal diam. Mereka menyiapkan amunisi baru Hyundai Kona listrik.
Mobil ini diklaim menggendong banyak teknologi baru dengan daya jangkau baterai sangat jauh di atas 600 kilometer. Tak hanya itu harga Kona elektrik dijual lebih kompetitif di rentang harga Rp500 jutaan.
"Kisaran harganya berada di Rp500 jutaan. Harga tersebut sudah kita pantau sejak dari IIMS bulan Februari," ujar Chief Operting Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto (Frans) di PIK 2, Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Adapun peluncuran mobil listrik ketiga Hyundai ini dijadwalkan akan dilakukan bersamaan dengan peresmian pabrik baterai kendaraan listrik pertama Indonesia di kawasan Karawang, Jawa Barat.
"Bahkan Menteri Perekonomian sudah membocorkan peluncuran dan delivery-nya. Jadi pada saat pabrik baterai itu berdiri kita mulai kirim ke konsumen dan waktunya tidak lama lagi," kata Frans.
Diketahui, Kona listrik akan diproduksi di fasilitas pabrik Cikarang, Jawa Barat. Mobil ini akan menggunakan baterai produksi lokal, dari pabrik HLI Green Power, yang merupakan kemitraan Hyundai Motor Company, LG Energy Solution dan Indonesia Battery Corporation.
"Jadi mobil ini menggunakan baterai nikel buatan lokal. Ini menjadikan Kona menjadi mobil listrik pertama dengan konten lokal di atas 60 persen," ujar Frans.
Hyundai Kona listrik akan bersaing dengan rival terdekatnya Chery Omoda E5, BYD Atto dan MG HS EV. Di mana deretan SUV listrik tersebut dijual di rentang harga Rp400-Rp500 jutaan.
Editor: Dani M Dahwilani