Harga Ideal Mobil Listrik di Indonesia Rp300 Jutaan, Begini Hitungannya
JAKARTA, iNews.id - Salah satu penghambat perkembangan mobil listrik di Indonesia adalah harganya yang masih mahal. Ini dapat dilihat dari harga mobil ramah lingkungan tersebut rata-rata di atas Rp400 juta, bahkan sampai miliaran rupiah.
Peneliti Senior Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Riyanto mengatakan, agar mobil listrik diterima masyarakat adalah dengan memangkas komponen harga. Saat ini rentang harga mobil listrik dengan mobil konvensional (ICE) sangat jauh.
"Saat ini, mobil listrik paling murah di atas Rp400 juta. Terbaru ada Toyota Corolla HEV, Nissan Kicks dan Hyundai Ionix," ujarnya, dalam webinar bersama Forwot dan Forwin.
Riyanto menyebutkan melihat rentang harga yang jauh mahal menjadikan mobil listrik saat ini hanya bisa dibeli kalangan menengah atas. Secara fungsional ini menjadi gaya hidup bagi mereka memiliki koleksi mobil listrik.
"Berbeda bila mobil listrik lahir dari kendaraan penumpang massal, seperti MPV atau LCGC. Penetrasi pasarnya akan tinggi," katanya.

Dia menambahkan, jika ada perbedaan harga dengan tipe mobil konvensional maksimal 10 persen. Seperti kendaraan bertranamisi otomatis, harganya hanya lebih tinggi 10 persen dari manual. Ini masih lama-kelamaan diterima konsumen di Indonesia.
"Jadi idealnya kalaupun lebih tinggi hanya 10 persen dari model konvensional. Adapun rentang harga yang pas di pasaran, saya kira Rp300 jutaan," kata Riyanto.

Meski demikian, dia memahami salah satu komponen yang membuat mobil listrik masih mahal adalah harga baterai yang tinggi. Di mana harga baterai mobil listrik sekitar 50 persen dari harga kendaraan.
Dia berharap ke depan harga baterai bisa lebih murah terlebih bila diproduksi di Indonesia. Di mana Indonesia saat ini memiliki sumber daya bahan baku baterai. Sejumlah perusahaan asing pun tertarik membuat pabrik baterai mobil listrik di Indonesia.
Editor: Dani M Dahwilani