Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Persaingan Makin Panas, 3 Brand Mobil Baru Daftar Masuk Gaikindo
Advertisement . Scroll to see content

Harga Mobil China Cenderung Murah, Gaikindo Angkat Suara! 

Rabu, 03 September 2025 - 11:56:00 WIB
Harga Mobil China Cenderung Murah, Gaikindo Angkat Suara! 
BYD ATTO 1 menjadi salah satu kendaraan China yang harganya dinilai sangat murah. (Foto: dok BYD)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Produsen otomotif asal China masuk ke Indonesia menawarkan kendaraan dengan harga di bawah dari produk sekelasnya. Apakah ini merusak pasar Indonesia? 

Tak bisa dipungkiri, kehadiran brand asal China dengan harga cenderung murah membuat beberapa pihak menilai itu dapat merusak pasar dalam negeri. Namun, ada fakta menarik di balik kondisi ini. 

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, pihaknya sudah melakukan peninjauan. Hasilnya, harga yang ditawarkan di Indonesia sudah sesuai dengan biaya operasional mereka.

"Kami harus melihat di tempat asalnya harganya berapa. Kalau itu masuk (Indonesia) akan ditambah dengan ongkos kirim, bukan predatory. Memang strategi kompetisinya seperti itu," kata Kukuh saat ditemui di kantor Kemenperin, Jakarta, belum lama ini.

Terbaru, BYD Atto 1 meluncur dengan harga mulai Rp195 juta yang dianggap akan merusak pasar mobil di Indonesia. Sebab, harganya sudah setara dengan LCGC (Low Cost Green Car) yang diproduksi dengan komponen lokal tinggi.

Namun, Kukuh menegaskan perhitungan yang dilakukan Gaikindo terhadap kendaraan yang datang ke Indonesia sudah sesuai dengan harga yang ditetapkan produsen, sehingga tidak ada perusak pasar karena sebuah brand ingin menekan harga agar dilirik konsumen.

"Kami lakukan, kita cek. Dan memang masuk akal, bukan sesuatu yang kemudian apakah dumping, apakah subsidi. Terbantah ya (predatory pricing)," ujarnya.

Bukan cuma BYD Atto 1 yang dijual dengan harga sangat rendah, sejumlah brand asal China juga melakukan revisi harga. Mereka beralasan meningkatnya penggunaan komponen lokal dan sejumlah penyesuaian bisa menekan harga jual. 

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut