Harga Suzuki Jimny Beredar di Medsos, Dibanderol Mulai Rp315 Jutaan
JAKARTA, iNews.id - Misteri peluncuran mobil ikonik Suzuki Jimny di pasar Indonesia membuka tabir baru. Setelah beredar gambar Suzuki Jimny diangkut truk di Tol Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dan foto jajaran mobil Jimny terparkir di lapangan, giliran harga mobil tersebut beredar di media sosial (medsos).
Berdasarkan bocoran harga di medsos, Suzuki Jimny tampaknya akan diluncurkan dalam empat tipe. Masing-masing tipe MT dibanderol Rp315, 5 juta, tipe AT Rp328 juta, Jimny MT (2 Tone) Rp317,5 juta, dan Jimny AT (2 Tone) Rp330 juta.
Dalam situs Samsat, tercatat informasi nilai jual kendaraan bermotor Suzuki dengan jenis Jeep, terdapat lima tipe kendaraan yang terdaftar, yakni JB 424 W 4x2 AT dan MT yang disinyalir merupakan Suzuki Grand Vitara.
Kemudian ada kode SN 413V (4x4) AT, yang diprediksi sebagai Suzuki Jimny generasi lawas. Di nomor empat dan lima dari daftar tersebut, terdapat mobil berkode 6GVX 4x4 AT dan MT. Kode itu diduga kuat merupakan Jimny, karena merupakan model berpenggerak roda 4x4.
Dalam daftar tersebut, juga tertera harga Rp246 juta untuk varian MT dan Rp256 juta untuk varian AT. Namun, harga ini bukan berarti yang bakal dijual untuk konsumen, masih ditambahkan dengan pajak kendaraan bermotor (PKB).
Sebelumnya, Head of Brand Development and Marketing Research W4 PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Harold Donald mengakui beberapa dealer telah membuka inden Suzuki Jimny generasi terbaru. Namun, pihaknya belum membuka pesanan.
"Kami belum membuka pemesanan. Kalaupun ada hanya sebatas inisiatif dari dealer," ujarnya di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Harold menuturkan jika sudah resmi dibuka, pihaknya baru akan merekap dealer yang menerima pesanan. "Ada beberapa rekan dealer yang memberi info. Tapi, hanya sebatas itu. Kami belum membuka takut ada pihak yang sakit hati (kecewa). Semua sedang proses," katanya.
Kenapa Jimny tidak cepat masuk pasar Indonesia? Harold mengungkapkan, pihaknya masih mempertimbangkan banyak hal mulai dari suplly hingga demand. Karena untuk memasukkan mobil baru dibutuhkan waktu yang panjang termasuk ketersediaan suku cadang.

Editor: Dani M Dahwilani