Heboh, Kolektor Mobil asal Surabaya Simpan Ratusan Mobil JDM dari Jepang hingga Eropa

JAKARTA, iNews.id – Banyak orang tersembunyi di Indonesia. Mereka mengoleksi mobil-mobil langka. Salah satunya kolektor mobil asal Surabaya, Jawa Timur, Zaza.

Dilansir dalam kanal YouTube Deep End TV, bukan hanya mengoleksi beberapa unit, pria tersebut memiliki ratusan mobil ikonik dari berbagai merek yang terparkir di gudang berukuran sangat besar. Mobil-mobil tersebut terlihat sangat terawat, bahkan tersemat logo dan nomor pelat pada covernya.

Baca Juga

Intip Harga Bus Sleeper di Indonesia, Bikin Geleng Kepala Setara 10 Mobil Avanza

Dalam tayangan video tersebut, Mercedes-Benz G Class terparkir rapi lengkap dengan penutupnya. Sementara di sampingnya berjajar Mercedes-Benz S Class.

Bukan hanya itu, Toyota Land Cruiser juga berjajar dari Hardtop hingga VX, dan juga Lexus LX470. Mobil-mobil sport juga terpajang di garasi tersebut dan masih sering digunakan, bahkan mengikuti kontes.

Baca Juga

Kisah Mengharukan Liena Ozora, Sopir Bus Cantik Kerja Keras demi Hidupi 3 Anak

Zaza mengungkapkan hobi mengoleksi mobil sebenarnya diturunkan dari sang ayah. Bahkan, hingga saat ini sang ayah masih memintanya untuk mencarikan mobil yang diinginkan.

“Hobi koleksi mobilnya menurun. Tapi, malah Papa yang minta tolong dicariin. Dia lihat apa minta dicariin. Kayak kemarin habis dapat Ponton minta dicariin series selanjutnya kayak Kebo, Batmen, Barong,” kata Zaza seperti dikutip dalam YouTube  DeepEnd TV.

Baca Juga

Intip Pemilik Bus Sleeper Terbanyak di Indonesia, Ini PO Pertama yang Punya

Zaza mengungkapkan sang ayah yang sangat menyukai Mercedes-Benz dan mengoleksi seluruh serie terutama model S. Namun, sang ayah tidak sering menggunakan mobil-mobil tersebut.

“Saya cuma sekali doang pakai pas pertama kali datang. Papa malah belum pernah pakai, tapi kadang datang ke sini duduk di dalam. Cuma cari kenangan saja. Dulu engkong dari Papa pakenya ini,” ujar Zaza.

Di gudang atau garasi tersebut, Zaza mengungkapkan paling banyak jenis mobil JDM (Japanese Domestic Market). Bukan Honda atau Mitsubishi, tapi Subaru.

“Kalau aslinya saya suka sama Subaru, tapi mau dibuat kenceng enggak bisa, larinya segitu-gitu saja. Untuk kenceng dapetnya di Evo. Kalau Honda saya kurang suka, kalau untuk kenceng dia kurang. Padahal paling banyak parts aftermarket-nya,” katanya.

Namun, ada mobil yang sebenarnya tidak langka di garasi tersebut, yakni Kijang kapsul dan Suzuki Karimun. Zaza mengatakan itu merupakan mobil kerja sang ayah di masa lalu yang bisa membawanya ke masa kejayaan seperti saat ini.

“Iya Papa pakai Kijang dulu kerja. Karimun ini nggak boleh dijual, dulu kerja dan kemana-mana pakai ini. Ini bukan beli baru, pulang-pulang ngasih nota, Pulang-pulang ngasih nota saya disuruh ambil mobil. Saya datang ke showroom, mau ambil mobil baru, ‘oh ini ambilnya di mobil bekas pak, karimun kotak’,” katanya.

“Sekarang Papa pakai barunya ini loh, naik Ignis, sama-sama manual. Dipakai untuk ke kantor. Sukanya itu, kalau dilarang malah marah. Papa umur 67 tahun, nyetir Ignis manual sendiri,” ujarnya.

Selain garasi yang dilengkapi ratusan mobil, Zaza juga memiliki bengkel dekat dengan garasi tersebut yang dikhususkan untuk merawat mobil-mobil koleksinya. Bahkan, bengkel tersebut berstandar APM (Agen Pemegang Merek) dilengkapi body lift.

Editor: Dani M Dahwilani