Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hadapi Persaingan, Hyundai Boyong Line-Up Lengkap di GJAW 2025
Advertisement . Scroll to see content

Hyundai Ngaku Tak Masalah Mobil Hybrid Dapat Insentif Asal Aturannya Jelas

Jumat, 21 Juni 2024 - 11:12:00 WIB
Hyundai Ngaku Tak Masalah Mobil Hybrid Dapat Insentif Asal Aturannya Jelas
Sebagai salah satu produsen yang menjual mobil listrik, Hyundai mengaku tidak masalah mobil hybrid mendapat insentif asal aturannya jelas. (Foto: Dok iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah saat ini sedang menggodok wacana pemberian insentif untuk mobil hybrid (hybrid electric vehicle/HEV). Kendaraan jenis tersebut dinilai memiliki peran besar mengurangi polusi udara dengan minimnya emisi yang dihasilkan.

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) sebagai salah satu produsen yang menjual mobil listrik mengaku tidak masalah dengan hal tersebut. Tapi, pemerintah harus membuat aturan jelas sehingga tidak merugikan produsen yang menjual mobil listrik murni.

Chief Operating Officer (COO) PT HMID Franciscus Soerjopranoto mengatakan calon konsumen saat ini membutuhkan kepastian. Menurutnya, hal ini yang membuat konsumen menunggu pembelian sehingga menyebabkan turunnya angka penjualan di awal tahun ini.

"Kalau memang ada peraturan payung hukumnya, Perpres Nomor 55 Tahun 2019 yang diperbarui 79 Tahun 2023, itu harusnya secepatnya ada turunannya. Apakah itu mobil listrik CKD, mobil listrik CBU, atau hybrid, sehingga kondisinya enggak wait and see," ujar Frans saat berkunjung ke Gedung iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Frans menjelaskan industri otomotif Indonesia sempat bangkit ketika pemerintah mengeluarkan aturan Low Cost Green Car (LCGC). Ini berhasil menarik minat masyarakat untuk membeli kendaraan sehingga penjualan mengalami peningkatan signifikan.

Menurutnya, regulasi kendaraan listrik bisa dijadikan momentum yang sama seperti LCGC. Asal turunannya jelas sehingga setiap produsen bisa memilih jalannya untuk memasarkan produk seperti apa di Indonesia.

"Jadi harapan kita sebetulnya bisa mendorong industri ini supaya bisa lebih baik lagi. Menurut saya, Perpres yang dibuat pemerintah harusnya menjadi momentum seperti LCGC. Perpres itu ada bisa buat market naik jadi 1 juta. Tapi kan Perpres ini bukannya naik malah stagnan, malah cenderung menurun," katanya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut