Hyundai Tertarik Gabung Proyek Mobil Nasional Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia bakal memproduksi mobil nasional dalam 3 tahun ke depan. Hal ini menarik minat Hyundai Motor Company untuk bergabung dengan proyek tersebut. Terlebih alokasi dana dan area pabrik sudah dipersiapkan.
Hal tersebut disampaikan langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai bertemu dengan delegasi Hyundai di Gyeongju, Korea Selatan. Dia menyampaikan itu menjadi sinyal positif terhadap rencana pemerintah Indonesia.
Mengenai kabar tersebut, belum ada informasi lebih lanjut dari Airlangga mengenai kontribusi Hyundai dalam proyek tersebut. Sementara Hyundai Motor belum memberikan tanggapan secara resmi mengenai hal tersebut.
"Hyundai telah menunjukkan minat yang kuat untuk berpartisipasi dalam proyek pengembangan mobil nasional yang sedang digarap pemerintah. Kolaborasi ini akan memperkuat Indonesia sebagai pusat pertumbuhan industri otomotif di Asia Tenggara," ujar Airlangga seperti dilansir dari Carz.
Sebagai informasi, saat ini Hyundai memiliki fasilitas perakitan di Cikarang, Jawa Barat. Bahkan, mereka bekerja sama dengan LG Energy Solution untuk membangun fasilitas perakitan baterai untuk digunakan pada mobil listrik yang dipasarkan di Indonesia.
Hyundai Motor merupakan produsen dengan penjualan nomor tiga terlaris di dunia bersama dengan Kia Corp. Partisipasi produsen asal Korea Selatan itu pada proyek mobil nasional sebagai langkah strategis karena pengalaman mereka dalam memproduksi kendaraan berkualitas.
Diketahui, sejak diterbitkannya PP 55 Tahun 2019 tentang percepatan kendaraan listrik, Hyundai menjadi pionir dalam membangun ekosistem elektrifikasi di Indonesia. Perusahaan ini memperkenalkan Kona Electric dan Ioniq, lalu meluncurkan Ioniq 5 yang kini diproduksi lokal di Cikarang.
“Produk saja tidak cukup. Kami komitmen untuk menghadirkan inovasi, layanan dan fasilitas produksi sebagai bukti dari kmitmen perusahaan di Indonesia,” ujar COO PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto, belaum lama ini.
Sebab itu, Hyundai menggelontorkan investasi 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp50 triliun untuk membangun pabrik kendaraan, pabrik baterai, serta fasilitas komponen lokal. Kolaborasi Hyundai–LG menghasilkan pabrik baterai berkapasitas 10 gigawatt-hour, cukup untuk 150 ribu kendaraan listrik per tahun.
Editor: Dani M Dahwilani