Indonesia Pernah Punya Mobil Buatan Sendiri, Kemana Nasibnya Sekarang?
JAKARTA, iNews.id - Wacana Indonesia memiliki mobil buatan sendiri kembali mengemuka. Ide tersebut disuarakan Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju Prabowo Subianto dalam menghadiri Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (8/11/2023).
Saat itu, Prabowo mengatakan tengah membuat strategi yang disebut transformasi bangsa. Dia ingin Indonesia menjadi negara produsen, termasuk otomotif bisa memproduksi mobil dan motor sendiri.
"Kita mau Indonesia bikin dan punya mobil buatan Indonesia. Kita mau Indonesia punya dan bikin motor Indonesia, TV Indonesia, komputer Indonesia, jam tangan Indonesia, semuanya buatan Indonesia oleh anak-anak Indonesia, itu tujuan kita," ujarnya.
Indonesia sebenarnya pernah membuat mobil dalam negeri. Beberapa perusahaan bahkan memproduksi mobil nasional.
Namun, persaingan pasar otomotif yang ketat membuat keberadaan mereka hilang bak di telan bumi. Berikut beberapa mobil buatan Indonesia yang pernah mencuri perhatian.
1. Fin Komodo

Bicara mobil buatan dalam negeri tidak bisa lepas dari PT Fin Komodo Teknologi. Perusahaan yang berbasis di Cimahi, Jawa Barat itu hingga kini terus membuat mobil-mobil khusus untuk kegiatan offroad dan industri.
Hingga kini, Fin terus menambah portofolio mobil yang mereka buat. Tercatat ada lima mobil yang masih mereka pasarkan, yaitu KD 250 X Standar, KD 250 X Patroli, KD 250 X Damkar, KD 250 X Medevac, dan KD 250 X Powerspray.
Mereka bahkan pernah membuat mobil listrik bernama Bledhex. Namun, mobil tersebut masih dalam bentuk konsep hingga kini.
2. Tawon

Jejak PT Super Gasindo Jaya sebagai produsen mobil Tawon tentunya tidak tiba-tiba jatuh dari langit. Ternyata, sejak 1960-an, pendirinya, Kuntjoro Njoto sudah berkecimpung di dunia otomotif nasional.
Mereka pernah membuat truk yang bisa mengangkut beban seberat 40 ton. Mereka kemudian tertarik membuat mobil mikro bernama Tawon untuk menggantikan angkutan Bajaj yang sudah dianggap tidak layak. Sayang, Tawon tidak banyak terserap pasar.
PT Super Gasindo Jaya juga pernah jadi sorotan karena ingin membuat Tawon Listrik dan BBG. Namun, belum terwujud. Kiprah PT Super Gasindo Jaya kini seakan menghilang dari hiruk-pikuk bisnis otomotif.
3. AMMDes

AMMDes merupakan singkatan dari Alat Mekanis Multiguna Pedesaaan. Kendaraan roda empat ini merupakan kreasi dari PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI), anak usaha PT Astra Otoparts Tbk (Grup Astra).
Popularitas AMMDes menanjak karena kerap dipromosikan di ajang pameran modifikasi Indonesia Modification Expo (IMX). Saat itu IMX mengajak masyarakat Indonesia membuat modifikasi unik buat AMMDes.
Hingga kini, AMMDes masih meniagakan kendaraan roda empat buatan mereka. Menariknya setiap kendaraan bisa disesuaikan kebutuhan pemesan.
4. GEA

GEA adalah merek mobil Indonesia buatan PT INKA, sebuah BUMN yang berbasis di Madiun, Jawa Timur. Awalnya, PT INKA memproduksi kereta api, tetapi karena turunnya pesanan pada tahun 2000-an, perusahaan memutuskan untuk memproduksi mobil sendiri dengan konsep mobil untuk wilayah pedesaan.
GEA menggunakan mesin Rusnas berkapasitas 640 cc yang dikembangkan oleh BPPT RI dan beberapa komponen mobil diproduksi oleh perusahaan lokal di Jawa Timur. Mesin dan transmisi GEA diimpor dari China karena belum ada pemasok lokal yang mampu memproduksinya.
Prototipe mobil GEA berhasil dikembangkan hingga mencapai generasi ke-8 dan akhirnya dipasarkan sebagai city car dengan harga Rp45 juta-Rp50 jutaan. Namun, produksi GEA dihentikan setelah kebijakan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang meminta PT INKA fokus pada produksi kereta api. Sejak itu, GEA hanya menjadi cerita pendek dalam program mobil nasional.
5. Beta97

Merek mobil buatan Indonesia selanjutnya adalah Beta 97 yang digarap PT Bakrie Motor. Sayang, proyek mobil Beta 97 harus dihentikan karena krisis moneter Indonesia.
Selama sembilan bulan, Beta 97 telah melalui berbagai tes seperti bodi, sistem elektronika, tes supensi, dan sebagainya.
Editor: Dani M Dahwilani