Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BAIC Boyong Mobil Hybrid BJ30 di GIIAS Makassar 2025
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia Sudah Mampu Bikin Mobil Bioethanol, tapi Bahan Bakarnya Belum Siap

Rabu, 24 Juli 2024 - 14:12:00 WIB
Indonesia Sudah Mampu Bikin Mobil Bioethanol, tapi Bahan Bakarnya Belum Siap
Kemenperin mengungkapkan produsen otomotif Indonesia sudah mampu memproduksi mobil yang mampu menenggak bioethanol sepenuhnya.  (Foto: Muhammad Fadli)
Advertisement . Scroll to see content

TANGERANG, iNews.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan produsen otomotif Indonesia sudah mampu memproduksi mobil yang mampu menenggak bioethanol sepenuhnya. Tapi, mereka memilih mengekspornya ketimbang berjualan di Indonesia karena bahan bakarnya belum siap.

Sebagai informasi, saat ini Indonesia baru menerapkan biodiesel B35 yang mencampurkan bahan bakar nabati sebesar 35 persen. Program ini baru berjalan sejak tahun lalu, meski sebelumnya sudah diterapkan biodiesel B30.

Plt Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Putu Juli Ardika mengungkapkan Indonesia sebenarnya sudah lebih maju dalam industri. Sayang, pemanfaatan bahan bakar berkelanjutan tidak dikelola dengan baik yang membuat kendaraan ramah lingkungan baru diterapkan beberapa tahun terakhir.

"Kita itu sebenarnya pionir untuk masuk ke etanol, jadi kendaraan-kendaraan yang di Amerika Latin, yang flexy engine untuk etanol itu, tahun 1996 diproduksi di Sunter," kata Putu di ICE BSD City, Tangerang, Senin (22/7/2024).

Seperti diketahui, pemerintah saat ini sedang menggenjot peningkatan produksi bioethanol, bahkan akan dinaikkan menjadi B40. Hal ini guna mengurangi impor bahan bakar yang menjadi beban anggaran negara setiap tahunnya.

Putu menyayangkan kendaraan-kendaraan ramah lingkungan yang diproduksi di Indonesia harus dijual ke negara lain. Padahal, itu bisa menjadi solusi atas isu polusi udara yang semakin memburuk.

"(Mobil bioethanol) Diekspor ke Amerika Latin karena kita tidak kunjung datang etanolnya. Kita di 2018-2019, kita sudah siap untuk mengadopsi E10 untuk kendaraan roda empat di 2018-2019. Untuk sepeda motor sudah siap sebenarnya E20," ujarnya.

Untuk mengatasi permasalahan kualitas udara, Putu juga menyarankan pendekatan beragam pilihan mobilitas ramah lingkungan. Selain mobil listrik, kendaraan hybridi dan fuel cell juga perlu didukung oleh pemerintah karena membantu menekan emisi.

Pengembangan kendaraan yang dapat menggunakan bahan bakar nabati (BBM) alias biofuel juga perlu digencarkan. Ini diyakini sangat bermanfaat untuk mengurangi emisi dan membuat kualitas udara semakin baik.

"Range extended itu kita dorong karena itu paling memungkinkan untuk pindah dari gasoline ke biodiesel. Nanti fuel cell sudah kita bisa kembangkan tinggal ganti flexy engine range extended-nya saja pakai fuel cell generatornya," kata Putu.

"Itu sudah nanti sebagai suatu transisi yang sangat bagus, kita ke arah mengakuisisi ke teknologi," ujarnya.

Salah satu produsen yang sudah siap denngan mobil bioethanol ada Toyota. Di GIIAS 2024 mereka menghadirkan Kijang Innova Zenix Bioethanol.

Menurut studi internal Toyota, tingkat emisi CO2 “Well to Wheel” Kijang Innova Zenix HEV Flexy Fuel Concept, lebih dari 60 persen. Lebih rendah dibandingkan dengan Kijang Innova Zenix ICE dan lebih dari 50 persen, yang lebih rendah dibandingkan dengan Kijang Innova Zenix HEV.

Demi fleksibilitas penggunaan bahan bakar ethanol yang dikenal korosif, ada beberapa ubahan yang didapat Zenix Flexy Fuel. Ubahan yang dilakukan terdapat pada jalur bahan bakar yang ditingkatkan dengan pipa yang lebih kuat.

Pipa bensin yang keluar dari firewall menggunakan bahan lebih tahan dan memiliki percabangan tambahan. Pipa tersebut diyakini untuk mengalirkan bahan bakar ethanol atau sensor flexy fuel. 

Soal dapur pacu, Innova Zenix Flexy Fuel menggunakan mesin empat silinder 1.987 cc M20A-FXS seperti Zenix Hybrid standar. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 150 hp dan torsi puncak 187 Nm. Tenaga tersebut belum dikombinasikan dengan motor penggerak listrik.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut