Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Ungkap Kajian Proyek Ekosistem Kendaraan Listrik Rampung Akhir Tahun Ini
Advertisement . Scroll to see content

Infrastruktur Masih Minim, Bus AKAP Belum Cocok Gunakan Kendaraan Listrik 

Selasa, 18 Oktober 2022 - 06:41:00 WIB
Infrastruktur Masih Minim, Bus AKAP Belum Cocok Gunakan Kendaraan Listrik 
Kendaraan listrik belum dapat diaplikasikan pada bus AKAP karena jarak yang dilalui sangat jauh, infrastruktur minim, dan medannya sangat berat. (Foto: IG Transjakarta)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Penggunaan kendaraan listrik pada transportasi umum Indonesia terus meningkat. Ini menyusul Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Guna mencapai nett zero emission pada 2060, pemerintah telah meluncurkan transportasi massal listrik berbasis baterai, seperti bus Transjakarta. Bagaimana dengan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)?

Ketua Umum Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) Sommy Lumadjeng mengatakan pihaknya mendukung percepatan penggunaan kendaraan listrik. Namun, ini belum dapat diaplikasikan pada bus AKAP karena jarak yang dilalui sangat jauh dan medannya sangat berat.

Terlebih, infrastruktur seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) belum memadai. Ini akan mempersulit mobilitas bus AKAP.

Bus listrik yang ideal itu sama seperti kita membutuhkan kendaraan pribadi. Jarak tempuh seperti apa yang dibutuhkan, cara pengisiannya bagaimana, dan nilai investasinya seperti apa,” ujar Sommy dalam konferensi pers Busworld Southeas Asia 2022.

Sommy menjelaskan penggunaan bus listrik saat ini lebih cocok untuk armada perkotaan dengan tingkat kepadatan tinggi. Ini akan menjadi contoh bagus bagi masyarakat agar lebih teredukasi tentang kendaraan listrik.

Hal senada disampaikan Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan. Dia menjelaskan upaya pemerintah mempercepat tren kendaraan listrik belum bisa diterapkan pada bus AKAP, bahkan pariwisata.

Pria yang akrab disapa Sani itu mengatakan infrastruktur yang ada saat ini belum siap dan baterai belum cukup menunjang beban dan jarak tempuh bus AKAP dan pariwisata.

“Kita tidak bisa menahan atau melawan perubahan. EV itu pasti akan terjadi di dunia ini. Tapi EV saat ini lebih ideal di kawasan tertentu,” kata Sani saat ditemui di Jakarta, Kamis (6/10/2022).

“Artinya begini, model transportasi darat ini ada dari beberapa model, AKAP, AKDP, angkutan kota dan sebagainya. Menurut saya EV ini lebih ideal untuk dalam kota. Kalau untuk pariwisata atau akap rasanya masih jauh dari mungkin saat ini,” ujarnya.

Sani yang juga direktur utama PO SAN dan pengurus DPP Organda menyampaikan kepada pemerintah untuk tidak memaksakan pengusaha bus AKAP dan pariwisata beralih ke bus listrik.

“Sampai hari ini tekhnologi baterai itu baru tahan sampai 300 km, dengan catatan medan jalan yang rata. Fast charging paling cepat 2-4 jam. Misal di tengah jalan Jakarta-Solo, baterai habis dan meminta izin ke penumpang untuk mengisi selama tiga jam, kan tidak mungkin,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Sani, bus listrik yang memiliki baterai besar juga akan mengurangi daya kapasitas bagasi. Ini akan memengaruhi efisiensi bus AKAP yang saat ini didesain untuk memuat banyak barang bawaan penumpang.

“Saya melihat pemerintah belum berani untuk mendorong kami (pengusaha bus AKAP), karena alasan itu,” katanya.

Sani menegaskan hanya sebagian kecil wilayah di Indonesia yang siap dengan tren kendaraan listrik. Ini akan mempersulit pengusaha bus AKAP jika mengalami kendala pada sistem kelistrikan bus mereka.

“Kalau boleh saya sampaikan, sebenarnya teknologi elektrik ini masih belum matang. Di kawasan tertentu kalau terjadi apa-apa cepat ditangani. Tapi bus AKAP ini seperti ‘bang Toyib’, terlebih pariwisata tujuannya tidak tentu,” katanya.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut