Jajal Mobil Listrik Toyota BZ4X, Kaget Bisa Parkir Sendiri
JAKARTA, iNews.id - Mobil listrik pertama Toyota di Indonesia, BZ4X telah meluncur. Mobil tersebut menjadi kendaraan official Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali.
Banyak yang penasaran seperti apa performa mobil seharga Rp1,19 miliar tersebut. Jurnalis berkesempatan menjajal secara singkat mobil tanpa emisi ini di kawasan BSD City, Tangerang.
Melihat tampilan, mobil SUV ini terlihat sporty dan futuristik. Masuk ke dalam kabin, mobil terasa lapang dengan panoramic roof. Terdapat layar sentuh besar 12,3 inc dengan menu navigasi disertai fitur konektivitas ke smartphone.
Begitu kendaraan dihidupkan kursi kemudi dapat menyesuaikan secara otomatis. Tak ada suara mesin, mobil ini benar-benar senyap.
Tak ada tuas transmisi, untuk menggerakkan kendaraan pengemudi cukup menekan tombol bulat dan memutar sesuai keinginan, melaju D (drive), netral (N) atau mundur (R). Untuk parking brake cukup menekan tombol P.
Begitu gas ditekan mobil ini terasa lembut dan sangat bertenaga. Begitu gas diinjak mobil dengan cepat berakselerasi secara instan tanpa jeda perpindahan gigi seperti mobil konvensional. Suspensinya pun sangat empuk.
Di samping itu terdapat kamera 360 derajat pada saat mobil berbelok atau akan parkir. Paling menarik perhatian adalah fitur Advanced Park.



Fitur ini dirancang untuk membantu pengemudi ketika parkir paralel atau parkir mundur tanpa perlu menggerakkan kemudi dan menginjak pedal gas. Saat dijajal, begitu tombol Advanced Park ditekan di layar akan mucul posisi parkir yang dikehendaki. Setelah dipilih, sentuh menu start untuk mengaktifkan fitur tersebut.
Mobil secara otomatis akan bergerak sendiri ke tempat parkir yang dikehendaki. Pengemudi dapat melihat proses parkir di layar kamera 360 derajat . Ini sangat berguna bagi pengendara yang mengalami kesulitan parkir lurus.
Menggunakan baterai Lithium-ion berkapasitas kapasitas 71,4 kWh, BZ4X mampu menempuh jarak hingga 500 km. Ini merupakan jarak tempuh terjauh mobil listrik di Indonesia. Jika hanya digunakan di dalam kota dengan rata-rata perjalanan 60 km cukup untuk satu minggu.
Editor: Dani M Dahwilani