Kandungan Lokal 85 Persen, Suzuki Komitmen Fokus Kembangkan Produk Dalam Negeri
JAKARTA, iNews.id - Suzuki telah menginjak usia 50 tahun di Indonesia. Sejak kehadirannya di Tanah Air, Suzuki berkomitmen fokus mengembangkan produk dalam negeri guna memenuhi pasar domestik dan ekspor.
Berawal dari Pulogadung, Suzuki saat ini memiliki empat pabrik, yakni Cakung Kampung 1, Cakung Kampung 2 dan Cikarang. Sampai saat ini, kandungan lokal produk Suzuki di Indonesia sudah mencapai 85 Persen.
"Pada akhir 2019 produk kita sudah hampir menyentuh 2 juta. Di mana kandungan lokal konten dari produk-produk kami hampir 85 persen. Memproduksi di Indonesia, pertimbangannya melihat komponen harga, yang pertama adalah biaya produksi, kedua kompetisi dan regulasi. Selain itu, yang paling penting kita menciptakan banyak lapangan kerja," ujar Direktur Marketing 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra dalam diskusi virtual bersama Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot), Rabu (30/9/2020).
Dia menuturkan sejarah kehadiran Suzuki di Indonesia berawal dari Carry. Mobil ini hadir untuk membantu mobilitas para petani yang diinisiasi Soebronto Laras (Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional Tbk).
"Jadi kalau kita lihat sejarahnya, sesuai dengan (cerita) para pendahulu kami yang membawa mobil Suzuki ke Indonesia, pertama yang diperkenalkan adalah Suzuki Carry. Saat itu, pertama kali dijual di Manado yang diinisiasi Bapak Soebronto Laras untuk membantu para petani cengkeh di sana pada tahun 1970-an," kata Donny.
Dia menyebutkan atas perjalanan panjangnya ini Suzuki tidak dapat dipisahkan dari kendaraan niaga. Namun, seiring perkembangan pasar Suzuki juga semakin dikenal sebagai produsen mobil penumpang.
"Pada 2010-2020 kita menguatkan segmen kendaraan passanger (penumpang). Ke depan segmen penumpang akan growth melihat dari demografi di Indonesia. Beberapa kendaraan penumpang ikonik telah hadir, seperti Jimny, Katana, Karimun Wagon, dan lainnya," ujar Donny.
Dia memandang kendaraan penumpang bukan hanya kebutuhan, melainkan status sosial. "Untuk itu, kami akan terus melakukan terobosan-terobosan baru untuk pengembangan kendaraan penumpang di Indonesia," kata pria bersahaja ini.
Editor: Dani M Dahwilani