Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik
JAKARTA, iNews.id - Mobil listrik masih sedikit asing bagi sebagian orang. Padahal, ada kelebihan dan kekurangan mobil listrik yang bisa kamu ketahui agar lebih mengenal kendaraan tersebut.
Menggunakan mobil listrik tidak hanya terlihat keren tapi juga lebih ramah lingkungan. Selain itu, kendaraan nyaman dan lebih senyap dibandingkan mobil konvensional.
Namun, harganya yang masih mahal dan belum banyaknya stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) menjadi pertimbangan konsumen menahan pembelian mobil tersebut. Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangannya?
Kelebihan:
1. Ramah lingkungan
Mobil listrik diklaim sebagai kendaraan ramah lingkungan. Hal itu disebabkan karena mekanisme laju kendaraanya diproses dengan menggunakan daya listrik, sehingga tidak menghasilkan residu emisi berupa Co2 dan Co. Ilustrasi Berbeda dengan mobi berbahan bakar bensin atau disel yang pastinya sisa pembakaranya yang dapat mencemari udara.
2. Kabin lebih senyap
Hal ini kerap menjadi nilai plus yang dicari oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya mobil dengan kabin yang senyap, sunyi dan tenang akan menambah kenyamanan dalam berkendara. Tidak seperti pada mobil konvensional yang mendapatkan mesin penggerak yang dapat menghasilkan getaran yang masuk dalam kabin.
3. Biaya perawatan hemat
Kelebihan ini tentunya tidak bisa dimiliki oleh mobil berbahan bakar bensin pastinya. Mobil listrik diklaim lebih menghemat uang untuk biaya peratawan kendaraan. Tidak perlu repot untuk ganti oli rutin, mengganti busi, mengganti koil, mengganti air radiator dan tidak repot keluar untuk isi BBM. Kunjungan servis rutin mobil listrik hanya terdiri dari pemeriksaan mekanis, dan rotasi ban termasuk spooring dan balancing, penggantian filter udara kabin dan bilah wiper, serta pengisian cairan washer
4. Sekali charging dapat menempuh jarak ratusan kilomater
Mobil listrik yang sudah dibekali dengan daya penampungan arus listrik yang besar sehingga dapat digunakan jarak jauh dalam sekali melakukan pengisian dengan melalukan pengecasan. Pada mobil Tesla Model 3 dapat menjangkau jarak tempuh sebanyak 240 mil atau 386 kilometer dengan sekali cas. Lalu pabrikan Jepan Hyundai Kona Electric juga mencatat jarak sebanyak 239 mill atau 384 kilometer dengan satu kali pengecasan.
Kekurangan
1. Stasiun pengisian listrik belum banyak
Inilah yang membuat masyarakat Indonesia ragu meminang mobil listrik. Pasalnya belum tersebar luas stasiun pengisiam bahan bakar khusus EV di Indonesia. Maka dari itu apabila ingin berkendara jauh seperti roadtrip maupun touring akan menjadi beban pikiran. Stasiun pengisian bahan bakar hanya tersebar dan mendominasi pada beberapa mall di kota besar Indonesia seperti Jakarta dan Tangerang. Saat ini update terbaru menjelaskan bahwa sebanyak terdapat 31 stasiun pengisian bahan bakar listrik yang tersebar di seluruh Indonesia.
2. Harga baterai mahal
Dari segi perawatan mobil listrik unggul ketimbang mobil konvensional. Pasalnya mobil listrik minim perawatan secara berkala. Namun terdapat mimpi buruk bagi pengguna mobil listrik bila penyimpan daya listrik alias baterai mulai rusak. Jika itu terjadi maka butuh biaya yang tidak sedikit. Belum lagi tersedianya part yang indent dan tidak tersedia yang mengharuskan untuk menunggu lama apabila terjadi kerusakan.
3. Pengecasan masih lama
Ini juga kerap menjadi pertanyaan banyak masyarakat ketika ingin beralih ke mobil yang ramah lingkungan, yakni mengenai saol pengisian daya yang lama. Pasalnya pengisian yang dilakukan kerap membutuhkan waktu cukup lama yang tentu tidak efisien dari segi waktu. Berbeda dengan mobil konvensional yang hanya membutuhkan waktu sebentar untuk mengisi tangki bahan bakar dari nol hingga penuh.
4. Harga lebih mahal
Harga mobil listrik masih terlalu mahal. Faktor tersebut menjadi salah satu alasan konsumen mengurungkan membeli mobil listrik. Saat ini rata-rata harga mobil listrik termurah di Indonesia sekitar Rp600 jutaan.
Editor: Dini Listiyani