Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sopir Truk Sampah Meninggal saat Kerja Lembur, Ini Penjelasan Pramono
Advertisement . Scroll to see content

Kerap Jadi Biang Kerok Kemacetan, Ini Batasan Maksimal Muatan pada Truk

Senin, 15 April 2024 - 07:25:00 WIB
Kerap Jadi Biang Kerok Kemacetan, Ini Batasan Maksimal Muatan pada Truk
Kemacetan terjadi tidak hanya arus kendaraan yang meningkat, tapi juga kendaraan lain seperti truk yang melaju melambat akibat kelebihan muatan. (Foto: Ilustrasi/iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Keselamatan berkendara pada arus balik Lebaran menjadi hal penting yang wajib diperhatikan. Kemacetan terjadi tidak hanya arus kendaraan yang meningkat, tapi juga kendaraan lain seperti truk (sembako) yang melaju melambat akibat kelebihan muatan.

National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Ahmad Juweni mengatakan, operator truk seharusnya tidak memuat barang melebihi kapasitas maksimal. Setiap jenis truk memiliki batasan volume yang diukur dalam satuan CBM (cubic meters). 

Sebagai contoh, truk bak pickup box memiliki kapasitas muatan maksimal 1 ton dan volume 4 CBM. Sementara truk engkel diesel box mampu membawa muatan hingga 1,5 ton dengan volume 9 CBM, dan truk fuso box mampu membawa hingga 10 ton dengan volume 25 CBM. 

"Ketika truk memaksakan mengangkut muatan melebihi kapasitas kendaraan, maka truk akan mengalami kondisi overload and overdimension (ODOL). Ini berimbas pada risiko tergelincir yang dapat membahayakan pengemudi lain," ujar Ahmad dalam keterangan tertulisnya.

Dia juga mengingatkan, sebelum perjalanan semua bagian kendaraan diperiksa secara menyeluruh, termasuk mesin, sistem pengereman, suspensi, dan sistem kemudi. Penting bagi pemilik dan pengemudi kendaraan niaga untuk melakukan pergantian oli mesin, filter udara, dan filter bahan bakar. 

“Tindakan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi mesin, tapi juga mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan,” kata Ahmad.

Dia menambahkan, salah satu hal penting lainnya yang memengaruhi konsumsi bahan bakar adalah tekanan ban. Jika tekanan ban tidak sesuai, maka gesekan dengan jalan meningkat, membuat mesin bekerja lebih keras dan mengonsumsi lebih banyak bahan bakar. 

"Misalnya, ban yang kurang angin akan menambah beban pada mesin dan meningkatkan konsumsi bahan bakar, sehingga ban akan lebih cepat aus. Sementara, jika ban kelebihan angin akan membuat kendaraan sulit mencengkram aspal, sehingga membuat berkendara terasa lebih bergoncang dan mengganggu kenyamanan. Karena itu, pastikan tekanan ban sudah sesuai rekomendasi pabrikan," ujarnya. 

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut