Kijang Buaya Tambah Koleksi Museum Angkut Nasional

JAKARTA, iNews.id – PT Toyota-Astra Motor (TAM) melakukan kerja sama edukasi pengetahuan otomotif dengan Jawa Timur Park Group, pengelola Museum Angkut Nasional di Batu, Malang. Menariknya, Toyota menempatkan mobil legendaris Kijang Generasi I, yang dikenal sebagai Kijang Buaya sebagai koleksi baru museum.

Vice President Director TAM, Henry Tanoto mengemukakan, Toyota Indonesia mempunyai komitmen tinggi dalam pengembangan bisnis yang baik dan sehat, serta berkontribusi aktif di bidang sosial melalui berbagai program corporate social responsibility (CSR) berlandaskan empat pilar, yaitu Lingkungan, pendidikan, keselamatan berkendara, dan pemberdayaan masyarakat.

“Museum Angkut mempunyai konsep edukasi, hiburan, dan kebudayaan (edutainment/education, entertainment, and culture). Kami melihat konsep Museum angkut mempunyai kesamaan dengan filosofi CSR Toyota, sehingga ada kesempatan bagi kedua pihak untuk melakukan kolaborasi dalam bidang edukasi pengetahuan otomotif,” ujarnya, keterangan tertulis kepada iNews.id, Rabu (20/12/2017).

Di Museum Angkut Nasional, Toyota menempati booth khusus seluas 132 m2 yang diisi dengan display dua unit kendaraan Toyota Kijang sebagai mobil legendaris di pasar otomotif nasional. Kijang Generasi I atau lebih dikenal sebagai Kijang Buaya, sampai Generasi VI yang dikenal sebagai All New Kijang Innova, menambah koleksi museum.

Selain itu, terdapat multimedia corner yang berisi berbagai pengetahuan tentang otomotif. Sharing information di multimedia ini antara lain mengenai teknologi kendaraan secara umum, edukasi tentang proses industri manufaktur (pembuatan kendaraan), sejarah industri otomotif nasional, serta program smart driving tentang tata cara berlalu lintas yang aman, baik dan benar.

“Harapannya, kerja sama berupa sharing information ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan para pengunjung Museum Angkut dan masyarakat Batu, Malang mengenai perkembangan industri otomotif nasional, serta tata cara berlalu lintas yang aman,” tandas Henry.

Editor: Dani M Dahwilani