Kisah Bugatti Type 57 SC Atlantic, 1 Mobil Hilang Rp1,5 T Masih Dicari
PARIS, iNews.id - Type 57 SC Atlantic adalah mobil terhebat dalam sejarah Bugatti. Salah satu mobil paling ikonik ini hanya diproduksi empat unit yang dibangun antara 1936-1938.
Dilansir dari Carscoops, Minggu (24/2/2019), Ettore Bugatti (putra Jean Bugatti) mengembangkan Type 57 sebagai platform yang melahirkan beberapa varian termasuk Galibier (saloon empat pintu), Stelvio (convertible), Ventoux (saloon dua pintu) dan Atalante (coupé).
Ketika produksi berhenti pada 1940, Bugatti telah memproduksi sekitar 800 model Type 57, menjadikannya salah satu Bugatti paling populer.
Namun Atlantic berbeda. Bodywork dikembangkan dari prototipe Aérolithe yang unik. Aérolithe dengan nomor sasis 57104, memiliki bodywork terbuat dari Electron, paduan magnesium 90 persen dan aluminium 10 persen.
Berkat sifat magnesium yang mudah terbakar, Jean Bugatti tidak dapat menyatukan panel-panel body, sehingga menghasilkan lapisan punggung yang terkenal.
Type 57 SC Atlantic memiliki paku pada jahitan punggung, meskipun menggunakan panel aluminium. Pintu-pintu berlanjut ke atap untuk masuk dan keluar mobil lebih mudah di coupe rendah yang hanya berukuran 3,7 meter.
Dua contoh pertama dilengkapi lampu depan terintegrasi ke sayap. Sementara dua lainnya memiliki lampu terpisah. Masing-masing dari empat mobil memiliki detail unik sendiri.
“Type 57 SC Atlantic adalah manifesto desain Jean Bugatti. Proporsi menakjubkan karya ini tidak tertandingi pada saat itu, dan masih mendebarkan hingga hari ini dengan keanggunannya yang menakjubkan,” ujar Direktur Desain Bugatti, Achim Anscheidt.
Tenaga mobil ini berasal dari mesin 3.3-liter straight-eight yang menghasilkan tenaga hingga 200 hp. Ini membuat Atlantik mampu melaju lebih dari 200 km/jam (124 mph).

Model pertama dibangun pada 1936 untuk bankir Inggris Victor Rothschild, dengan warna abu-abu biru. Nomor sasis 57374 dikenal sebagai "Rothschild Atlantic".
Mobil ketiga adalah "Holzschuh Atlantic" dengan nomor sasis 57473. Mobil ini dikirim ke Jacques Holzschuh, pria Prancis pada Oktober 1936. Pemilik kedua mobil tersebut tewas dalam kecelakaan di persimpangan jalan, membuat Atlantik hancur total. Puluhan tahun kemudian, sisa-sisanya menjadi subjek restorasi yang tidak termasuk mesin asli karena dianggap terlalu jauh untuk diselamatkan.
Atlantik keempat dan terakhir, bernomor sasis 57591, adalah "Paus Atlantic". Mobil ini selesai dibangun pada Mei 1938 untuk warga Inggris R.B.Pope. Pemiliknya saat ini adalah perancang busana Ralph Lauren.
Jean Bugatti menyimpan Atlantik kedua untuk dirinya sendiri. "La Voiture Noire" (mobil hitam) dengan nomor sasis 57453 ini hanya dikemudikan sendiri atau beberapa teman terpilih.
Bugatti menggunakan mobil ini sebagai mobil pajangan untuk foto di brosur dan pameran otomotif hingga 1938. Setelah itu, mobil tersebut menghilang begitu saja.
Tidak ada yang tahu persis apa yang terjadi pada mobil ini. Apakah Jean Bugatti menjualnya atau apakah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman ketika Jerman menyerbu Alsace (Prancis).
Sampai hari ini, Atlantic kedua belum ditemukan, menjadikannya menghilang sebagai salah satu misteri terbesar. Perkiraan nilainya lebih dari 100 juta euro (113 juta dolar AS) atau setara Rp1,5 triliun. Type 57 SC Atlantic yang hilang ini adalah raja sejati dunia mobil.
Bugatti sendiri dilaporkan sedang mengerjakan sesuatu yang benar-benar istimewa di Geneva Motor Show 2019. Mereka berusaha mengingatkan kita atas pencapaiannya yang lebih besar sebagai inspirasi.
<iframe width="100%" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/XhG0eTdMvAQ" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>
Editor: Dani M Dahwilani