Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Masih Bertengger di Posisi Kedua, Penjualan Daihatsu Oktober 2025 Tembus 12.196 Unit 
Advertisement . Scroll to see content

Kondisi Tidak Baik, Menperin Minta Toyota, Suzuki dan Daihatsu Tak Naikkan Harga dan PHK

Senin, 14 Juli 2025 - 10:05:00 WIB
Kondisi Tidak Baik, Menperin Minta Toyota, Suzuki dan Daihatsu Tak Naikkan Harga dan PHK
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan dengan tiga produsen besar di Indonesia, yaitu Toyota, Suzuki dan Daihatsu. (Foto: Kemenperin)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan dengan tiga produsen besar di Indonesia, yaitu Toyota, Suzuki dan Daihatsu. Pertemuan ini dilakukan di Jepang, saat menghadiri World Expo 2025 Osaka.

Menperin menyampaikan kondisi industri otomotif Indonesia yang saat ini sedang bergejolak. Menurut Agus, hal ini akan semakin buruk apabila ada kenaikan harga mobil dan pengurangan tenaga kerja (PHK) dari ketiga produsen tersebut di Tanah Air.

"Maka itu, saya secara khusus meminta agar tidak ada kenaikan harga mobil dan tidak ada PHK di Indonesia. Ini penting demi menjaga daya beli masyarakat dan menjaga lapangan kerja di sektor otomotif, yang merupakan salah satu penopang industri nasional," kata Menperin dalam keterangan resminya dilansir Selasa (14/7/2025).

Permintaan tersebut disambut positif para petinggi Toyota, Suzuki dan Daihatsu. Mereka memahami kekhawatiran pemerintah Indonesia dan menyatakan komitmennya menjaga harga tetap stabil dan mempertahankan tenaga kerja.

"Komitmen mereka kami apresiasi. Ini adalah langkah konkret dalam mendukung stabilitas industri otomotif di Indonesia," ujar Agus Gumiwang.

Selain itu, Menperin juga membahas pentingnya menjaga pasar otomotif domestik Indonesia tetap atraktif dan kompetitif. Dia mengatakan pemerintah Indonesia sedang mengupayakan deregulasi dan insentif fiskal untuk mendorong sektor otomotif.

Menurut Agus, kolaborasi antara pemerintah dan prinsipal otomotif sangat penting untuk memastikan keberlanjutan industri dan tenaga kerja di Indonesia. Sebab, industri otomotif menjadi sektor strategis yang harus dijaga bersama.

"Pasar otomotif Indonesia sangat potensial. Jangan sampai kehilangan momentum hanya karena kenaikan harga atau pengurangan tenaga kerja yang bisa memicu efek domino," ucapnya.

Seperti diketahui, industri otomotif Indonesia sedang melemah. Sepanjang Januari-Mei 2025, kendaraan roda emapat hanya mencatatkan produksi 459 ribu unit, penjualan 316 ribu unit, dan ekspor CBU 192 ribu unit. Pada periode yang sama, industri kendaraan roda dua membukukan produksi 3,37 juta unit, penjualan 3,1 juta unit, serta ekspor CBU 268 ribu unit.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut