Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Industri Otomotif Kian Bergantung pada Ekosistem Digital, Butuh Inovasi
Advertisement . Scroll to see content

Krisis Air Akan Jadi Masalah Baru Industri Otomotif, Satu Mobil Butuh 4.000 Liter

Kamis, 04 Mei 2023 - 12:08:00 WIB
Krisis Air Akan Jadi Masalah Baru Industri Otomotif, Satu Mobil Butuh 4.000 Liter
Ancaman krisis air di masa mendatang akan menjadi masalah baru pabrikan otomotif. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id– Krisis chip semikonduktor yang dialami industri otomotif sudah mulai teratasi. Namun, ancaman krisis air di masa mendatang akan menjadi masalah baru pabrikan otomotif.

Dikutip dari Car Dealer Magazine, Kamis (4/5/2023), Eropa mengalami musim panas terkering dalam 500 tahun terakhir pada 2022. Curah hujan minimal selama musim dingin, membuat banyak pemerintah telah memperingatkan akan terjadinya krisis air.

Krisis air bukan hanya akan berdampak pada pertanian, tapi juga akan menimpa industri otomotif. Pasalnya, berdasarkan pernyataan perusahaan pengelola air Ecolab, dibutuhkan 4.000 liter air untuk membuat satu mobil saja.

Wayne Griffiths, CEO SEAT and Cupra yang memiliki berbagai pabrik di Spanyol mengatakan prihatin dengan kelangkaan ini. Dia meyakini hal tersebut akan menjadi krisis berikutnya setelah krisis semikonduktor, yang melumpuhkan produsen mobil sejak Covid-19 dimulai.

“Meski situasi semikonduktor membaik, kita akan menghadapi krisis berikutnya, yang menurut saya akan menjadi krisis air,” kata Griffiths.

Pernyataan yang dilayangkan Griffiths bukan omong kosong, dia melihat Eropa selatan sudah sangat kering. Bahkan, dirinya sudah berbicara dengan menteri di Catalunya mengenai situasi tersebut karena jelas sangat mengkhawatirkan.

“Tentu saja , kita bisa mengambil air laut dan menghilangkan garamnya, tapi itu akan sangat boros energi. Kami membutuhkan hujan karena pembuatan mobil membutuhkan air,” ujarnya.

Mengantisipasi hal tersebut, Wayne Griffiths mengatakan bahwa saat ini perusahaan fokus pada model tertentu. Dia menegaskan memproduksi Cupra menjadi prioritas ketimbang SEAT yang peminatnya dari kalangan tertentu.

“Kami harus membuat keputusan strategis dan menetapkan prioritas kami. Ketika kami tidak memiliki cukup semikonduktor, kami memutuskan untuk memprioritaskan Cupra, yang sayangnya berdampak negatif pada SEAT,” ucapnya.

Seperti diketahui, beberapa produsen memang masih kesulitan dengan suplai chip semikonduktor, terutama kendaraan mewah. Ini membuat produksi mereka terbatas dan membutuhkan waktu lama untuk membangun satu mobil saja.

Editor: Ismet Humaedi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut