Lintasan Licin Diguyur Hujan, Mobil Dewa United Dominasi di Kejurnas Sprint Rally 2025

JAKARTA, iNews.id - Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sprint Rally Putaran 6 yang digelar di Sirkuit Hidzie, Cikembar, Sukabumi pada 7-9 November 2025, diwarnai guyuran hujan. Persaingan ketat tersaji di tengah kondisi lintasan yang licin.

Dewa United Motorsports tampil konsisten sepanjang 2 hari perlombaan dan sukses memastikan gelar Juara Nasional Tim Sprint Rally 2025. Walaupun secara poin sudah tak mungkin terkejar, namun pembalap Dewa United Motorsports tetap tampil mendominasi di putaran 6 kali ini.

Baca Juga

Apakah Pajak Mobil Hybrid Lebih Mahal daripada Mobil Listrik? Ini Penjelasannya

Team Director Dewa United Motorsports, Kusuma Bagya mengatakan, kunci keberhasilan tim adalah persiapan matang dan kerja sama solid antara pereli serta tim teknis.

“Kunci keberhasilan kami adalah persiapan yang matang antara pereli dan penyetelan mobil, serta strategi untuk menghadapi kondisi lintasan yang diguyur hujan. Penyetelan mobil menjadi aspek yang sangat penting untuk meraih hasil maksimal,” ujar Kusuma Bagya, dalam keterangan persnya, Senin (10/11/2025).

Baca Juga

Penjualan Motor di Indonesia Oktober 2025 Naik Tipis Tembus 590 Ribu Unit

Hampir seluruh kelas berhasil dimenangkan Dewa United Motorsports, mulai dari kelas R2, F1, F3, M1, hingga RC3. Kondisi cuaca di Sirkuit Hidzie Cikembar terbilang ekstrem dengan intensitas hujan yang tidak menentu setiap beberapa menit hingga satu jam. Akibatnya, lintasan menjadi sangat licin dan membuat Special Stage 2 (SS2) terpaksa dibatalkan. Perlombaan hanya menyisakan SS1, SS3 dan SS4.

Pereli Dewa United Motorsports, TB Adhi, yang tampil menggunakan Ford Fiesta Rally3, berhasil meraih posisi pertama pada kelas RC3, sekaligus juara umum. Ia menuturkan bahwa strategi dan penyetelan kendaraan menjadi kunci utama dalam menaklukkan lintasan licin tersebut.

Baca Juga

Deretan Motor Skutik Murah di Indonesia, Mana Tak Bikin Kantong Jebol?

“Saya sudah pernah mengikuti speed off-road di Sirkuit Hidzie, Cikembar, sehingga sudah memahami karakter lintasannya. Ketika hujan turun, grip langsung hilang total. Karena itu, penyetelan kaki-kaki dan pemilihan ban menjadi faktor penting untuk meraih posisi pertama di kelas RC3,” kata TB Adhi.

Baca Juga

Tampil di EICMA 2025 Milan, Motor Listrik Indonesia Alva Rambah Pasar Global

Pada kelas M1, Bintang Barlean bersama co-driver Ronan Riwong juga berhasil meraih posisi pertama meski menghadapi kendala mekanis pada kendaraan utamanya, Toyota Yaris Proto. Bintang harus menggunakan mobil cadangan Subaru Impreza milik Andi Yusrizal untuk melanjutkan perlombaan.

“Sebelumnya mobil saya mengalami masalah pada transmisi, namun berkat bantuan dari Andi Yusrizal yang meminjamkan mobilnya, saya bisa kembali turun dan akhirnya meraih posisi pertama di kelas M1. Mobil tersebut bahkan digunakan dua kali untuk sesi yang sama,” kata Bintang.

Baca Juga

Viral Emak-Emak Jatuh dari Motor Ditolong Pocong, Netizen: Berasa Diajak Pindah Alam

Meskipun mobil digunakan secara bergantian, Subaru Impreza tetap tampil tangguh. Andi Yusrizal bersama co-driver Farrel KHR masih berhasil finis di posisi keempat pada kelas M1. Sementara itu, pada kelas F3, pasangan Emmanuelle Amandio dan H Rizky Fauzi tampil luar biasa dengan Mitsubishi Lancer GTi andalannya.

“Persaingan di kelas ini sangat ketat. Pada SS3 kami sempat tertinggal 11 detik dari posisi pertama, namun berhasil membalikkan keadaan di SS4 dengan keunggulan 18 detik, yang akhirnya mengantarkan kami menjadi juara di kelas F3,” ujar Emmanuelle Amandio.

Untuk kelas F1, pasangan Krishna Adiyasa dan Donny Wardono berhasil finis di posisi kedua menggunakan Honda Jazz GK5. Krishna menyebutkan kuncinya adalah menjaga ritme dan tidak terlalu agresif.

“Kalau terlalu cepat, risiko overshoot tinggi dan mobil bisa kehilangan kendali. Dengan menjaga kecepatan secara konsisten, kami berhasil meraih posisi kedua,” kata Krishna.

Pada kelas R2, pasangan Indie Fiancoko dan Agus Yuliono berhasil menjadi yang tercepat menggunakan Toyota Corolla DX bermesin K20. “Kunci kemenangan adalah menjaga ritme dan bermain aman karena kondisi lintasan yang sangat licin akibat hujan deras. Kami fokus menjaga pace secara konsisten sampai garis finis,” ujar Indie.