Mantan Bos Desain Rolls-Royce Gabung Perusahaan Mobil China
BEIJING, iNews.id - Mantan bos desain mobil premium Rolls-Royce, Giles Taylor, bergabung dengan perusahaan mobil mewah China, Hongqi. Hal tersebut diumumkan perusahaan induk, FAW Group. Mereka menyebut, Taylor akan bertindak sebagai wakil presiden desain global dan chief creative officer (CCO).
Dilansir dari Carscopps, Minggu (9/9/2018), dalam peran barunya, dia akan bertanggung jawab dalam strategi desain dan konsep merek mewah FAW Hongqi. Selain itu, dia akan membantu mendirikan FAW Advanced Design Center di Munich, Jerman, dan mengawasi filosofi desain internasional produk FAW, termasuk mobil penumpang otonom.
Taylor memiliki pengalaman banyak dalam desain mobil super mewah. Dia adalah direktur desain Rolls-Royce pada 2012 hingga Juni 2018. Dalam periode tersebut, dia memimpin desain model baru paling penting, termasuk Dawn convertible, SUV baru dan SUV Cullinan. Dia juga merancang mobil konsep otonom 103EX pada 2016.
Sebelum bergabung dengan Rolls-Royce, dia bekerja selama 13 tahun di Jaguar. Taylor menduduki kepala desainer untuk sedan XJ dan mobil sport XK, yang diluncurkan pada 2005.
Jadi mengapa seorang pria dengan resume yang mengesankan memilih bergabung dengan FAW? Mengesampingkan gaji yang ditawarkan, mengubah Hongqi sebagai pemain mewah global merupakan tantangan yang lebih besar daripada menjaga Rolls-Royce di puncak permainan.
“Saya sangat menantikan untuk memulai jalur karier baru yang menarik dengan FAW. Hongqi, sebagai merek mobil China tertua dan paling terkenal, membawa serta sejarah budaya yang sangat signifikan dan beragam,” kata Taylor.
"Ada banyak elemen inspiratif yang mengelilingi marque yang dapat digunakan untuk menciptakan kendaraan baru dan modern untuk era baru," ujarnya.
Hongqi, berarti "Bendera Merah" dalam bahasa Mandarin, didirikan pada 1958. Awalnya, hanya pejabat tinggi pemerintah yang diizinkan menggunakan kendaraan ini. Merek tersebut dihidupkan kembali pada pertengahan 1990-an dan mulai membangun mobil untuk konsumen yang lebih luas.
Editor: Dani M Dahwilani