Masuk Indonesia, BYD Bawa Misi Tingkatkan Gaya Hidup Pengendara Lebih Ramah Lingkungan
JAKARTA, iNews.id - Raksasa otomotif China, Build Your Dreams (BYD) masuk pasar Indonesia memboyong berbagai kendaraan ramah lingkungan. Mereka membawa misi meningkatkan gaya hidup pengendara lebih ramah lingkungan dengan teknologi mutakhir.
BYD secara resmi telah memasarkan tiga kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia, yaitu Dolphin, Atto 3 dan Seal. Terbaru, mereka memperkenalkan mobil mewah Multi Purpose Vehicle (MPV) Denza D9 dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada 15-25 Februari 2024.
Salah satu cara BYD mewujudkan impian menciptakan gaya hidup ramah lingkungan adalah dengan menghadirkan berbagai teknologi kepada masyarakat di Indonesia. Tujuannya untuk memudahkan aktivitas melalui kendaraan BYD sehingga mendatangkan dampak positif bagi lingkungan sehari-hari.
Kehadiran BYD di Indonesia pada awal tahun ini telah menambah antusiasme masyarakat terhadap New Energy Vehicle (NEV) dalam industri otomotif. Melalui pembangunan berkelanjutan dan inovasi NEV yang konsisten, BYD berkomitmen memberikan solusi total untuk transportasi energi baru guna membantu mempercepat dan memfasilitasi transisi menuju elektrifikasi dalam skala global dengan membangun ekosistem mobil listrik yang ramah lingkungan.
"Sejalan dengan itu, BYD terus menerus menekankan komitmen untuk membangun ekosistem ramah lingkungan di Indonesia. Hal ini juga dilakukan di negara BYD berada, melalui penggunaan kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan," ujar Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao di IIMS 2024.
Dia mengungkapkan BYD yakin inisiatif ini dapat dilakukan melihat antusiasme masyarakat yang sangat tinggi terhadap teknologi yang dimiliki mobil listrik, serta kontribusinya terhadap lingkungan. Hal ini dilakukan berkolaborasi dengan partner-partner lokal di Indonesia dari berbagai sektor.
Head of Product PT BYD Motor Indonesia, Bobby Bharata menerangkan dari sisi teknologi dan edukasi. Menurutnya, kehadiran EV BYD akan memberikan dampak positif dalam keseharian dari berbagai aspek, seperti mengurangi emisi, efisiensi biaya operasional kendaraan, biaya perawatan, dan menjamin keamanan EV.
"Namun, bukan berarti kita tidak menjaga performa EV BYD, karena sebagaimana produk otomotif lainnya, kita perlu memperhatikan beberapa hal mendasar seperti pengisian baterai, sehingga performa keseluruhan pada mesin, mobil, dan baterai EV akan lebih panjang,” katanya.
Dia mengungkapkan untuk memudahkan pengisian daya, BYD memiliki Portable Charger berukuran sedang untuk dipasang di rumah ataupun dibawa ke mana saja. Sifatnya dedicated, Portable Charger ini harus terhubung dengan listrik berdaya lebih dari 2.200 watt.
Selain itu, BYD juga akan menjembatani komunikasi dengan PLN untuk pemasangan wall charger, khusus untuk rumah yang memiliki daya minimal 7.000 watt.
Bobby menuturkan State of Health (SoH) menjadi hal yang wajib diperhatikan untuk menjaga performa dan umur baterai dalam berbagai kondisi. Agar umur baterai EV BYD tetap terjaga, BYD merekomendasikan melakukan pengisian daya saat EV masih di atas 20 persen, atau antara 40 persen - 80 persen, jika unit EV tidak digunakan dalam waktu lebih dari 5 hari.
Para pengguna dapat melakukan pengaturan di dasbor mobil BYD saat pengisian daya dalam kondisi ditinggal dengan mode pengaturan pengisian daya berdasarkan jam. Setelah daya EV BYD terisi penuh, pengisian daya akan terputus secara otomatis agar menghindari overcharge, sehingga SoH pada EV BYD tidak mengalami kerusakan dan mengurangi performa baterai.
“Pada dasarnya semua kendaraan harus dicek secara berkala, tetapi pengecekan EV BYD tergolong lebih mudah. SoH atau info mengenai baterai EV akan terpantau sehingga kami dapat mengetahui apakah baterai tersebut masih dalam kondisi yang baik atau sudah harus segera ditindaklanjuti,” kata Bobby.
BYD juga menyematkan fitur Vehicle-to-Load (V2L) yang inovatif pada mobil listriknya. Fitur ini memungkinkan mobil berfungsi sebagai sumber daya listrik portabel yang dapat digunakan untuk mengisi daya perangkat elektronik lainnya, seperti laptop, ponsel, atau peralatan camping.
"Melalui V2L, pengguna dapat mengakses daya yang tersimpan di baterai mobil dan membuatnya sangat berguna dalam keadaan darurat atau saat berada di lokasi terpencil. Fitur V2L pada EV BYD dapat digunakan hingga kapasitas daya 15 persen," ujar Bobby.
Dia mengingatkan bila kapasitas daya di bawah itu fitur tidak akan bisa digunakan karena sisa daya berfungsi sebagai tenaga cadangan menuju tempat pengisian daya terdekat, sehingga menjamin keselamatan pengguna EV BYD dalam situasi darurat.
"Fitur V2L juga mencerminkan komitmen BYD dalam memberikan solusi ramah lingkungan mendukung masyarakat hidup bersama energi elektrifikasi yang lebih efisien dalam beraktivitas," katanya.
Editor: Dani M Dahwilani