Melihat dari Dekat Mega Factory BYD di Changzhao, Gunakan 1.000 Robot Sehari Produksi 1.200 Mobil
CHANGZHAO, iNews.id - Raksasa teknologi China, Build Your Dreams atau lebih dikenal dengan nama BYD, telah memasuki pasar otomotif Indonesia. Ini mereka tandai dengan memasarkan tiga mobil listrik sekaligus di Tanah Air, yaitu Dolphin, Atto 3 dan Seal.
BYD merupakan market leader di pasar kendaraan roda empat China. Bahkan, mereka menjadi produsen mobil listrik nomor satu di dunia pada 2023 mengalahkan Tesla.
Seperti apa fasilitas pabrik BYD di China? BYD memiliki total delapan pabrik di China. Jurnalis iNews.id berkesempatan mengunjungi salah satu mega factory BYD di Kota Changzhao.
Proses produksi di pabrik tersebut menggunakan teknologi modern. Rasio komposisi otomatisasi mencapai 95 persen dengan 447 robot di satu area welding. Total ada lebih dari 1.000 robot untuk keseluruhan pabrik di Changzhou.
Kapasitas produksi pabrik di Changzhou sebanyak 1.200 unit mobil per hari dalam dua shift. Adapun untuk kapasitas tahunan lebih dari 300.000 unit kendaraan (sesuai dengan demand).
President Director PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao mengungkapkan saat ini BYD menjadi satu-satunya perusahaan yang menguasai teknologi inti dari pengendali elektronik, baterai, dan New Energy Vehicle (NEV). Kontribusi BYD dalam perkembangan industri teknologi telah tersebar di seluruh dunia dengan konsumsi baterai dan chip oleh banyak perusahaan di berbagai negara.
Sedikitnya 20 persen dari keseluruhan komponen barang elektronik yang kerap digunakan masyarakat merupakan hasil produksi BYD.
“BYD sangat memahami teknologi adalah sebuah kekuatan positif bagi masyarakat untuk mendukung lingkungan yang sehat, karena itu kami terus berfokus pada berbagai terobosan agar dapat bersama-sama dengan konsumen membangun ekosistem tanpa emisi dan membawa dampak lebih baik bagi bumi,” ujar Eagle Zhao kepada media di Changzhao, China, Senin (4/3/2024).
Diketahui, pabrik BYD di Changzhou memiliki luas area 11.600 m2, saat ini tengah memproduksi BYD Atto 3 dan BYD Seal. Pabrik ini, didirikan pada 2019 dan pada 2021 memulai produksi untuk kendaraan dengan e-platform.


Pabrik tersebut memiliki empat area utama, yaitu stamping, welding, assembly, dan painting. Pabrik ini menggunakan mesin yang didesain sendiri, sehingga berhasil mencapai efisiensi 50 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pabrikan lain di China.
Kemampuan efisiensi yang tinggi untuk produksi massal NEV BYD telah mendapatkan pengakuan dari industri sekaligus berkontribusi terhadap perkembangan teknologi kendaraan energi baru. Efisiensi produksi salah satunya diterapkan dengan sistem otomatisasi hingga 95 persen dari total proses dalam kebutuhan tertentu.
Pada area stamping, sistem otomatisasi berperan memproduksi panel body atau struktur badan mobil, dan saat ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan 1.200 unit mobil per hari dalam dua shift pengerjaan.
Pada area welding, terdapat teknologi laser welding yang merupakan teknologi advanced, di mana tingkat kerapatan pengelasan sudah hampir tidak terlihat. Adanya teknologi robotic welding yang menghasilkan tingkat kerapatan pengelasan rangka dengan sangat mulus, bahkan hampir tidak terlihat.
Sementara pada area assembly, salah satu sistem otomatisasi diterapkan untuk menyamakan waktu penyatuan rangka mobil, platform, dan baterai secara bersamaan.
Masing-masing area tersebut juga memiliki tim riset dan pengembangan sendiri untuk melakukan berbagai pengecekan yang diperlukan, seperti pengecekan dan penelitian kesalahan atau kerusakan pada area stamping. Pengecekan dengan sampel acak dilakukan untuk melihat potensi kesalahan presisi pada area welding.
“Pada dasarnya Industri otomotif terdiri atas dua bagian penting, manufacturing dan distributorship. Pada kunjungan pabrik hari pertama ini, kami bermaksud menunjukkan kesiapan BYD dalam mensupply dan memenuhi kebutuhan demand di market melalui advanced and massive production facility,” kata Luther Panjaitan, head of marketing communication, PT BYD Motor Indonesia.
Dia menerangkan, pabrik di Changzhou menerapkan praktik keberlanjutan melalui penerapan energi baru. Dari total produksi delapan pabrik BYD pada 2023, perusahaan telah mencatatkan rekor produksi EV dan PHEV sebanyak 6.000.000 unit untuk didistribusikan ke seluruh dunia. Mereka saat ini telah mengekspor mobil ke lebih dari 70 negara.
Editor: Dani M Dahwilani