Mengenal Jenis Kendaraan Listrik Toyota, Ini Kecanggihannya
DENPASAR, iNews.id - Sebagai perusahaan mobilitas dengan visi masa depan ramah lingkungan, Toyota mengembangkan beberapa macam produk kendaraan elektrifikasi. Di mana komponen inti dari mobil listrik atau Electrified Vehicle (EV) ini adalah motor listrik, baterai, dan Power Control Unit (PCU) atau inverter.
Motor listrik bertugas menggerakkan roda atau mengisi baterai. Bagian ini berfungsi menampung daya listrik untuk menggerakkan motor listrik, dan PCU guna mengatur distribusi tenaga listrik antar-komponen agar halus dan efisien.
"Toyota menciptakan kendaraan elektrifikasi sesuai peruntukannya di pasar global menggunakan komponen baterai sebagai basis pengembangan. Indonesia memiliki potensi besar karena memiliki bahan baku baterai sendiri. Tinggal ke depan bagaimana pengembangannya," ujar Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, saat berbincang dengan iNews.id di Denpasar, Bali, Jumat (11/10/2019).
Toyota pun terus meriset dan mengembangkan kendaraan elektrifikasi untuk mencapai target yang dicanangkan dalam Toyota Environmental Challenge 2050. Saat ini, Toyota telah memiliki beberapa jenis kendaraan listrik.
Apa sajakah itu? Berikut jenis EV yang telah dikembangkan Toyota.
1. Hybrid Electrified Vehicle (HEV)
Disinergikan dengan mesin konvesional, maka lahirlah Hybrid Electrified Vehicle (HEV). Moda ini memanfaatkan keunggulan motor listrik yang zero emission dengan mesin konvensional yang irit bahan bakar sebagai upaya antisipasi dari terbatasnya infrastruktur pengisian baterai mobil listrik. Ini yang membuatnya lebih mumpuni di berbagai situasi dan kondisi jalan karena tidak tergantung pada kapasitas baterai yang selalu mendapatkan asupan daya listrik dari mesin konvensional.
HEV merupakan jenis kendaraan elektrifikasi yang paling pas dilajukan di Indonesia saat ini karena tidak membutuhkan penambahan perangkat pendukung apapun dan pemilik bisa langsung menikmati benefit dari kendaraan elektrifikasi yakni emisi gas buang sangat rendah dan hemat bensin. Termasuk pula kabin senyap dan nyaman di jalan.
Seiring perkembangan teknologi, HEV semakin efisien dalam mengelola energi yang dibutuhkan pada saat berkendara yang hasilnya membuat jarak tempuh menjadi lebih jauh dibandingkan mesin konvensional. Pengujian Toyota menunjukkan, konsumsi bensin kendaraan HEV lebih irit dari model konvensional.
Dari sisi performa, Mobil dengan teknologi hybrid mempunyai torsi awal yang lebih baik saat pedal gas pertama kali di injak. Apalagi tetap ada dukungan tenaga dari mesin konvensional yang mampu memberikan tenaga yang lebih baik saat putaran mesin tinggi di kecepatan atas saat dibutuhkan. Pun, HEV lebih senyap saat hanya menggunakan tenaga listrik serta emisi gas buang lebih rendah. Alhasil, mobil jenis ini tetap fun to drive, nyaman, dan ramah lingkungan.
2. Plug-in Hybrid Electrified Vehicle (PHEV)
Produk lanjutan dari HEV adalah Plug-in Hybrid Electrified Vehicle (PHEV). Secara teknologi, sistem penggerak PHEV sama dengan HEV. Bedanya, produk PHEV dilengkapi dengan fitur charger listrik untuk mengisi baterai secara mandiri. PHEV cocok untuk wilayah yang sudah memiliki stasiun pengisian baterai meskipun belum menyeluruh. PHEV juga meningkatkan jarak tempuh mobil ketika menggunakan electric mode.
Pengujian Toyota mencatat, jarak tempuh Prius PHEV Gen-4 dalam posisi tangki bensin terisi penuh mencapai kurang lebih 1.700 km, lebih baik ketimbang model HEV yang mencapai kurang lebih 800 km. Yang tak kalah memikat, Prius PHEV sanggup melaju sejauh 68,2 km dan top speed tembus 135 km/jam ketika mode elektrik diaktifkan.
3. Battery Electrified Vehicle (BEV)
Battery Electrified Vehicle (BEV) hanya mengandalkan baterai dan motor listrik sebagai sumber penggerak dan tidak lagi tergantung pada sumber tenaga lainnya. BEV cocok dimanfaatkan sebagai comuting vehicle dengan rute dan jarak tempuh terukur di wilayah perkotaan yang sudah memiliki infrastruktur pengisian daya baterai mumpuni.
4. Fuel Cell Electrified Vehicle (FCEV)
Jenis berikutnya dari perluasan EV adalah Fuel Cell Electrified Vehicle (FCEV). Model ini tidak lagi menggunakan mesin pembakaran dalam ala HEV. Dalam sistemnya, Toyota menambahkan tangki berisi gas hidrogen (H2) dan komponen fuel cell, yang melalui serangkaian reaksi kimia, mengolah hidrogen bersama oksigen (O2) dari udara bebas menjadi tenaga listrik untuk mengisi baterai dan menggerakkan roda. Satusatunya gas buang yang dihasilkan adalah air (H2O) sebagai hasil reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen sehingga menjadikan FCEV sebagai zero emission vehicle.
Editor: Dani M Dahwilani