Mengintip Pusat Riset dan Pabrik Canggih GAC Aion, Bikin 1 Mobil Hanya Hitungan Detik
GUANGZHOU, iNews.id - Berada langsung di tempat produksi kendaraan listrik menjadi pengalaman sangat berkesan—terlebih ketika bisa melihat langsung proses di balik layar industri otomotif. Dalam kesempatan istimewa ini, jurnalis iNews.id mendapatkan kesempatan eksklusif dari Aion Indonesia berkunjung ke fasilitas produksi GAC Group di Guangzhou, China.
Apa saja fasilitas yang dimiliki pabrik GAC Aion di Guangzhou? Pabrik GAC Aion memiliki laboratorium riset dan pengembangan (R&D), jalur produksi modern (welding, painting, assembly), hingga fasilitas pengujian seperti wind tunnel dan durability testing.
Apa keistimewaan R&D Center milik GAC? Pusat R&D GAC Group berdiri di atas lahan seluas 500.000 m² dan bertugas mengembangkan serta mengelola inovasi teknologi kendaraan untuk GAC Group secara global.
Perjalanan dimulai melihat penyampaian Visi dan Misi GAC di industri otomotif dunia, fasilitas inovasi teknologi, proses desain mobil Aion UT hingga produksi.

Terdapat pula deretan mobil Konsep, yatu Mobil Konsep GAC Entranze, Mobil konsep Aion Estar, dan Konsep Supercar Hyptec Enlight.
Kemudian melihat deretan mobil produksi GAC AION, antara lain GAC M8, GAC E9, Hyptec GT, GAC S9.

Tak hanya kendaraan elektrifikasi mereka juga mengembangkan dua mobil terbang, yaitu Mobil Terbang Govy AirJet, dan Govy Aircar Concept yang diluncurkan di Shanghai Auto.Show 2025.
Terdapat pula empat mobil baru yang kemungkinan masuk Indonesia, yaitu Mobil MPV GAC E9 PHEV, Mobil listrik GAC S7, Hyptec HL, dan Aion UT.

Proses Produksi Baterai
GAC Group juga mengembangkan alat charging, teknologi baterai yang dikembangkan, termasuk material yang digunakan perusahaan untuk membuat baterai.
Hanya dalam waktu 14 tahun GAC Group telah menjelma menjadi salah satu produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia. Di mana GAC mulai melakukan R&D dan memproduksi massal Battery Management System (BMS) and Pack pada awal 2011. Dari situ, GAC mulai mengumpulkan dan menganalisa hasil pengembangan dan inovasi yang mereka lakukan yang berkaitan dengan segala macam tentang baterai.
Pada tahun itu, mereka juga sukses membuat inovasi dalam pengembangan Battery Management System (BMS) dan Pack baterai. Dua tahun kemudian, tepatnya 2013, GAC Group sukses membuat baterai Extended Range Electric Vehicle (EREV) untuk kendaraan GA5.

GA5 adalah kendaraan jenis sedan yang diproduksi oleh GAC yang mendebut pada Guangzhou Auto Show 2010. Sedan dengan bodi besar tersebut memiliki layout mesin depan, berpenggerak roda depan. Pada awal diproduksi, mobil tersebut memakai mesin 1,6 liter bensin, 1.8 liter bensin dan 2.0 liter bensin. Tapi setelah itu, mereka mengembangkan mesin EREV 1.0 liter dikombinasikan dengan motor listrik 31 kW.
Pengembangan terus berlanjut dan tiada henti. Pada 2015, pabrikan berinovasi dengan memproduksi secara massal baterai PHEV yang dipasang pada mobil GA4. Sedan yang bentuknya lebih kecil dari GA5, namun memiliki efisiensi bahan bakar yang tinggi dibandingkan yang sebelumnya. GA4 ini memang diproduksi untuk menggantikan posisi GA5.
Memasuki tahun 2017, GAC berinovasi lagi dengan memproduksi untuk pertama kalinya baterai mobil listrik. Mereka juga sukses memproduksi packaging dan sel baterai EV. Dari situ perjalanan GAC semakin tumbuh dan sejak tahun 2023 telah melakukan industrialisasi baterai yang diproduksi sendiri.

Pabrik GAC Aion
Masuk area lobi pabrik disambut deretan mobil produksi GAC AION, antara lain Aion Y Plus, Aion V, Aion RT, Hyptec SSR, dan Aion UT.
Layaknya pabrik mobil modern, pemandangan yang dirasakan tidak seperti memasuki pabrik. Justru fasilitas yang tersedia layaknya memasuki sebuah hotel. Terasa mewah, nyaman dan bersih.
Jurnalis diajak melihat dari dekat fasilitas melalui rute khusus di bagian atas, sehingga bisa melihat semua proses produksi dengan jelas dan proses pemasangan serta perakitannya dari jarak dekat.
GAC Aion memiliki dua fasilitas produksi besar di China, salah satunya berlokasi di Guangzhou. Untuk pasar internasional, Aion telah mendirikan pabrik di Thailand dan sedang membangun fasilitas kedua mereka di luar negeri, yaitu di Indonesia, yang ditargetkan memiliki kapasitas produksi awal sebanyak 20.000 unit per tahun. Fasilitas di Cikampek, Jawa Barat ini akan menjadi pabrik keempat jaringan global Aion.

Pabrik di Guangzhou ini dilengkapi beragam fasilitas kelas dunia, termasuk 15 laboratorium untuk mendukung pengembangan kendaraan, powertrain, teknologi energi baru, dan kendaraan pintar yang saling terhubung (ICV). Jalur produksinya mencakup proses welding, pengecatan, perakitan akhir, serta pengujian menggunakan 800 prototipe per tahun. Tak ketinggalan, ada juga trek uji khusus untuk pengaturan kendaraan, fasilitas desain, pengujian daya tahan, uji tabrak, hingga wind tunnel testing
Pabrik GAC Aion bisa menghasilkan satu mobil listrik dalam waktu hanya 53 detik. Artinya dari perakitan bodi sampai mobil itu jadi secara utuh dan memasuki tahap quality control layak jalan. Semuanya dikerjakan secara robotik. Menariknya, pabrik sebesar dan semewah itu hanya memperkerjakan 2.000 tenaga kerja yang bekerja dalam dua shift.
Jurnalis iNews.ID juga mendapat kesempatan melakukan Taxi Ride di area pabrik GAC GroupMobik yang dicoba jurnlis, antara lain Hyptec HL, GAC S7, GAC E9
Selain berkunjung ke pusat produksi GAC Group, jurnalis iNews.id berkesempatan berkunjung ke pameran otomotif Shanghai Auto Show 2025 di National Exhibition and Convention Center (NECC), Shanghai, China pada 23 April - 2 Mei 2025. Sebagai salah satu produsen mobil terbesar, GAC meluncurkan lima kendaraan terbaru dan konsep, serta mobil terbang.
Untuk kendaraan konsep, ada Pickup 01 yang merupakan calon pesaing Tesla Cybertrack. Adapula mobil sportcar konsep Hyptec Earth, serta mobil mewah GAC S9 dan GAC M8.
Mereka juga merilis mobil otonom Robotaxi, Didi Autonomous Driving. Tak kalah menariknya ada pula mobil terbang Govy Aircar.
Tak hanya kendaraan, mereka juga tengah mengembangkan robot humanoid alias robot manusia. Adapun kehadiran Govy Aircar melengkapi mobil terbang yang sebelumnya diluncurkan GAC AirJet.

Editor: Dani M Dahwilani