Mitsubishi Recall 14.499 Unit Pajero Sport 2016

JAKARTA, iNews.id - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengumumkan recall kendaraan melalui program Field Fix Campaign (kampanye perbaikan) terhadap 14.499 unit Pajero Sport model 2016. Langkah ini dilakukan MMKSI untuk menjaga kualitas kendaraan dan memberikan jaminan layanan purnajual kepada konsumen.

Perbaikan menyangkut pemeriksaan dan perbaikan penggantian Tailgate Gas Spring. Kemudian, kekurangan lapisan antikarat di area End Cap Outer Tube pada Tailgate Gas Spring, seiring waktu dapat terbentuk karat pada Outer Tube. Jika Outer Tube berkarat, End Cap dapat terlepas atau Tailgate akan terjatuh secara tiba-tiba dan berpotensi menyebabkan cedera.

“Kegiatan ini merupakan salah satu wujud tanggung jawab MMKSI dalam menyediakan jaminan produk dan layanan purna jual yang berkualitas secara berkesinambungan untuk konsumen kendaraan penumpang Mitsubishi di Indonesia. Konsumen yang memiliki model kendaraan dengan tahun produksi dimaksud yang menerima undangan kampanye dapat langsung menghubungi dealer untuk dilakukan pemeriksaan dan penggantian komponen resmi tanpa dikenakan biaya apa pun,” ucap Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI Irwan Kuncoro, dalam keterangan resminya kepada iNews.id, Jumat (2/2/2018).

MMKSI mengungkapkan, hingga saat ini tidak terdapat laporan adanya insiden terkait dengan masalah tersebut. Mitsubishi melalui dealer resmi di seluruh Indonesia akan mengirimkan surat undangan kepada konsumen yang kendaraannya terlibat dalam kampanye ini untuk dilakukan pemeriksaan dan penggantian komponen/suku cadang tanpa dikenakan biaya apapun.

Kampanye ini dimulai 2 Februari 2018 di seluruh dealer resmi kendaraan penumpang Mitsubishi di Indonesia. Sedangkan bagi konsumen dengan model kendaraan dan tahun perakitan yang sama, namun tidak menerima undangan kampanye ini, dapat memastikan keterlibatan kendaraannya dalam program tersebut dengan menghubungi dealer resmi Mitsubishi terdekat atau melalui Hotline Booking, serta kemudahan dalam pengaturan waktu pemeriksaan.

Editor: Tuty Ocktaviany