Mobil Ferrari Michael Schumacher Pecahkan Rekor Baru Terjual Rp204 Miliar
JAKARTA, iNews.id - Mobil Ferrari Michael Schumacher yang mengantarkan gelar juara dunia Formula 1 (F1) pada musim 2003 terjual dengan harga fantastis 13 juta dolar AS atau sekitar Rp204 miliar (Rp15.695/ per dolar AS) dalam lelang di Jenewa, Swiss, Rabu (9/11/2022) waktu setempat. Angka ini menjadi rekor bru mobil balap Michael Schumacher.
"Mobil yang luar biasa ini telah mencapai harga yang memecahkan rekor dunia di era modern Formula 1," tulis rumah lelang Sotheby's.
Sebelumnya, Ferrari F2003-GA yang mengantarkan Schumacher meraih titel keenam kali dilelang RM Sothby’s dengan harga pembukaan Rp145,2 miliar. Artinya ada kolektor yang berani membayar lebih dari Rp50 miliar.
Dikutip dari Carscoops, Minggu (9/10/2022) mobil dengan nomor sasis 229 itu adalah mobil yang membawa pembalap asal Jerman tersebut meraih lima kemenangan beruntun yang membantunya membawa Ferrari meraih gelar konstruktor kelima.
Dari sisi teknis, F2003-GA dirancang dengan tangki bahan bakar yang dapat disesuaikan demi memindahkan pusat gravitasi ke arah belakang mobil saat kualifikasi. Sementara saat balapan, tangki digeser ke depan untuk menghemat ban belakang.


Dijual beserta buku merah Ferrari Classiche, mobil ini telah menempuh jarak 238 kilometer sejak akhir masa balapnya. Beberapa kilometer dilakukan oleh putranya, Mick Scumacher yang saat ini menjadi bagian dari akademi Ferrari dan membalap untuk tim Haas F1.
F2003-GA menggendong mesin V10 3.0 liter yang putaran mesinnya mampu mencapai 19.000 rpm dan menghasilkan 845 hp. Mesin dan mobil mendapatkan perawatan penuh dari departemen Ferrari Formula 1 Clienti.
Siapa pemenang lelang mobil tersebut. Pemenang lelang adalah seorang pembeli yang tidak disebutkan namanya lewat sambungan telepon setelah perang harga selama lebih dari 40 menit.
F2003-GA mengalahkan rekor lelang sebelumnya yang juga dipegang mobil Ferrari Schumacher, yaitu model F2001 yang terbeli seharga 7,5 juta dolar AS di rumah lelang Sotheby, New York, AS, pada 2017.
Editor: Dani M Dahwilani