Mobil Listrik Wuling Air ev Jadi Kendaraan Official di KTT ASEAN 2023, Intip Spesifikasinya
JAKARTA, iNews.id – Sederet mobil listrik menjadi kendaraan official dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 9-11 Mei. Salah satunya Wuling Air ev.
Sebelumnya, mobil listrik mungil ini digunakan di KTT G20, Nusa Dua, Bali. Adapun di KTT ASEAN, total 50 unit Wuling Air ev ditugaskan sebagai kendaraan bagi delegasi dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja dan Timor Leste. Tak hanya itu, Air ev juga digunakan untuk keperluan mobilitas organisasi internasional yang hadir di KTT ASEAN 2023.
“Kami sangat bangga dapat kembali mendukung Indonesia dalam peranan pentingnya di kancah internasional, KTT ASEAN 2023 Labuan Bajo. Dukungan kami berupa 50 unit Air ev akan menghadirkan layanan mobilitas bebas emisi dan ramah lingkungan bagi seluruh delegasi," ujar President Director Wuling Motors, Shi Guoyong dalam keterangan persnya, belum lama ini.
Dia menuturkan, langkah ini merupakan kontribusi perusahaan dalam menciptakan udara yang lebih bersih di masa depan. Ini sesuai dengan semangat yang tercantum di setiap unit Air ev untuk KTT ASEAN 2023 yakni Shaping Clean Tomorrow.
Diketahui, mobil listrik Air ev yang digunakan adalah tipe Long Range berwarna Pristine White mampu menempuh jarak 300 km. Semua unit dipasang livery khusus KTT ASEAN 2023 dengan corak khas Labuan Bajo.
Layanan pemeliharaan juga disiapkan di Wuling Labuan Bajo Pool, terdiri atas fasilitas pengisian daya, pemeriksaan rutin secara menyeluruh oleh teknisi berpengalaman, serta Wuling Mobile Service.
Di Indonesia, Wuling Air ev hadir dalam dua varian, yaitu Standard Range dan Long Range. Mobil listrik ini mulai dari Rp243 juta untuk tipe Standar Range hingga Rp295 juta model Long Range on the road (OTR) Jakarta. Harga tersebut belum termasuk insentif dari pemerintah yang menjadikannya hemat 20 jutaan lebih.
Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko menjelaskan Wuling Air ev mengusung motor listrik berdaya maksimal 30 kW. Tenaga yang dihasilkan disalurkan melalui transmisi Single Reduction Gear ke roda belakang.
"Sebagai sumber listrik, Wuling Air ev menggunakan baterai lithium ferro-phosphate (LFP) berkapasitas 17,3 kWh untuk tipe Standard Range dengan jarak tempuh hingga 200 kilometer. Sementara untuk tipe Long Range memiliki kapasitas baterai 26,7 kWh dapat menempuh jarak hingga 300 kilometer dalam kondisi terisi penuh," ujarnya.
Lalu, pada bagian eksterior bergaya future-tech pada Wuling Air ev ditunjukkan melalui Illuminous Wuling Logo dan minimalist dual-tone color scheme. Berbagai fasilitas modern yang disematkan mulai dari Electric Power Window, Multifunction Steering Wheel, hingga USB Charging Port.
Wuling juga membenamkan teknologi pintar Internet of Vehicle (IoV) dan Wuling Indonesian Command (WIND) pada Air ev. Untuk varian Long Range, Wuling memberikan beberapa fitur tambahan, seperti Integrated Floating Widescreen dengan layar meter cluster dan head unit berukuran 10,25 inci, keyless entry, synthetic leather seat, Smart Start System, serta Extended Horizon LED DRL.
Wuling menyematkan fitur safety yang lengkap pada mobil ini. Terdapat dua airbag yang melindungi pengemudi dan penumpang baris pertama serta rangka kokoh. Kemudian, sistem pengereman didukung rem cakram pada roda depan dan belakang, ABS, EBD, TPMS, Sound Module for pedestrian Warning serta ISOFIX. "Khusus Wuling Air ev Long Range turut ditambahkan dengan Electronic Stability Control (ESC) dan Electric Parking Brake dengan AVH serta HHC," kata Danang.
Seperti diketahui, pemerintah telah memberikan kemudahan untuk mobil listrik dengan TKDN minimal 40 persen melalui insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen. Lewat subsidi tersebut, konsumen yang sebelumnya harus membayar PPN mobil listrik sebesar 11 persen, kini hanya perlu membayar 1 persen.
Selain itu, mobil listrik bebas aturan pembatasan kendaraan ganjil genap di kota-kota besar Indonesia. Adapun untuk biaya operasional mobil listrik terhitung lebih murah dibandingkan kendaraan kovensional (Low Cost of Ownership). Di mana biaya perawatan berkala diklaim hanya berkisar sekitar Rp3,9 juta per 100.000 km.
Editor: Dani M Dahwilani