Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Koleksi Mobil Mewah Onad, Peugeot RCZ hingga Mercy GLS!
Advertisement . Scroll to see content

Mobil Swakemudi (Autonomous) Ternyata Mudah Diretas

Senin, 13 Januari 2020 - 09:45:00 WIB
Mobil Swakemudi (Autonomous) Ternyata Mudah Diretas
Mobil swakemudi ternyata mudah diretas. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

LAS VEGAS, iNews.id - Banyak yang percaya, mobil swakemudi atau tanpa sopir, merupakan kendaraan paling canggih serta modern. Namun hal mengejutkan terjadi, mobil yang mampu berjalan sendiri itu mudah diretas.

Dikutip dari Japan Today, Senin (13/1/2020), perusahaan cybersecurity bernama Israel GuardKnox menemukan peringatan ancaman siber pada simulasi mengemudi Formula 1 di Consumer Electronics Show (CES) 2020, Las Vegas, pekan lalu.

Saat mobil Formula 1 mengaktifkan mode swakemudi, seorang insinyur GuardKnox yang bertugas sebagai peretas, sengaja mengacaukan sistem swakemudi tersebut. Hasilnya, setir tidak lagi dapat dikendalikan ketika mobil melaju kencang.

Jika hal itu terjadi pada mobil-mobil swakemudi lain, pengemudi akan terjebak dalam skenario yang menurut para ahli keamanan siber bisa menjadi sangat nyata dan akan sangat berbahaya.

Seperti diketahui, kendaraan swakemudi sudah menerapkan teknologi keping komputer, sensor, serta sistem seluler. Artinya, sistem-sistem tersebut berpeluang besar bisa diretas, kemudian disabotase hingga mengambil alih kontrol kemudi.

Kepala eksekutif GuardKnox Moshe Shlisel mencontohkan seorang peretas yang berada sangat jauh, sanggup mengendalikan truk tangki berisi bahan bakar untuk ditabrakkan ke sebuah gedung.

"Di Chicago, puluhan mobil mewah dicuri dengan meretas aplikasi Car2Go milik Daimler. Lima tahun lalu, sebuah penelitian keamanan siber jarak jauh dapat mengambil alih kendali Jeep Cherokee," katanya.

Sementara mantan anggota Council for Automobile Cybersecurity Henry Bzeih mengatakan, keamanan siber telah menjadi bagian integral dari rekayasa kendaraan sebagai bagian dari upaya keselamatan kecelakaan.

"Konektivitas adalah alasan mengapa ini terjadi. Sekarang, semua elemen harus dirancang dengan mempertimbangkan keamanan siber," ujarnya.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut