Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Lamborghini Keluarkan Asap Pekat, Pertamina Bantah Kualitas BBM Pertamax Turbo di Bawah Standar
Advertisement . Scroll to see content

Mobil Turbo Diisi Pertalite, Jangan Komplen Kalau Tenaga Jadi Loyo dan Boros

Jumat, 02 September 2022 - 15:54:00 WIB
Mobil Turbo Diisi Pertalite, Jangan Komplen Kalau Tenaga Jadi Loyo dan Boros
Rifat Sungkar mengatakan rumit jika mobil mesin turbo harus menggunakan bahan bakar oktan rendah. (Foto: Dok iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Harga bahan bakar minyak (BBM) dari tahun ke tahun terus naik, khususnya yang memiliki oktan tinggi. Ini memaksa masyarakat mengubah perilaku atau kebiasaan mengisi BBM. 

Pengguna kendaraan roda empat juga makin selektif memilih bahan bakar agar tak menguras kantong mereka. Saat ini, harga Pertalite yang memiliki oktan di angka 90, menjadi bahan bakar paling murah di Indonesia dengan harga Rp7.650.

Namun, bahan bakar dengan kualitas rendah tersebut sejatinya ditujukan untuk golongan tertentu, mengingat ini merupakan program subsidi pemerintah. Tetapi, kebanyakan masyarakat menggunakan Pertalite, bahkan mobil yang memiliki mesin turbo pun ada yang menggunakan bahan bakar tersebut.

Padahal, mobil mesin turbo harus menggunakan bahan bakar dengan oktan tinggi demi memaksimalkan performa.

Teknologi turbo yang sudah terpasang dari pabrikan juga bukan hanya fokus mengejar tenaga dari mesin tapi konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.

Seperti yang diungkapkan pengamat otomotif mobil sekaligus pereli nasional Rifat Sungkar. "Mobil mesin turbo kalau diisi bahan bakar Pertalite atau oktan rendah sebenarnya tidak masalah karena memiliki teknologi anti-knocking sensor,” kata Rifat.

“Misalnya mobil memiliki tenaga 100 hp, tapi dengan adanya anti-knocking sensor maka turbo tidak bekerja dengan maksimal dan kompresi mesin akan memiliki tekanan besar. Yang terjadi adalah mesin tak akan mencapai tenaga yang maksimal dan bahan bakar akan menjadi lebih boros karena mesin membutuhkan tingkat pengapian lebih tinggi,” katanya.

Seperti diketahui, mobil mesin turbo memiliki kompresi yang tinggi dan membutuhkan pengapian besar untuk memaksimalkan kinerja mesin.

Tetapi jika berada dalam keadaan mendesak, Rifat Sungkar menyarankan untuk melakukan beberapa perubahan agar kendaraan tetap optimal.

Namun, hal tersebut akan memakan biaya lebih besar dan mobil juga tidak akan memiliki tenaga seperti yang seharusnya.

“Contohnya, dengan oktan tinggi injeksi membutuhkan 10 cc dalam sekali tembakan, tapi dengan oktan rendah membutuhkan 12 cc karena pengapiannya kurang maksimal,” ujar Rifat.

Dia menjelaskan solusinya adalah agar mesin tidak mengelitik maka tenaganya harus diturunkan. Jadi, sebenarnya agar rumit jika mobil mesin turbo harus menggunakan bahan bakar oktan rendah.

“Saya menyarankan mesin mobil turbo selalu menggunakan bahan bakar yang disarankan agar bekerja dengan maksimal, baik dari injeksinya, pembakarannya, dan juga pipa direct injection sekarang lebih sensitif jadi bisa lebih awet,” katanya.

Untuk kendaraan saat ini, pihak ATPM selalu menyarankan penggunaan bahan bakar yang memiliki oktan 92 ke atas agar mesin lebih awet dan performanya maksimal.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut