Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gebrak GJAW 2025, Toyota Luncurkan Veloz Hybrid Dibanderol Rp299 Juta
Advertisement . Scroll to see content

Model Berbeda, Toyota Pastikan Kendaraan di Indonesia Tak Terdampak Kasus Uji Sertifikasi di Jepang

Kamis, 06 Juni 2024 - 15:20:00 WIB
Model Berbeda, Toyota Pastikan Kendaraan di Indonesia Tak Terdampak Kasus Uji Sertifikasi di Jepang
Toyota Indonesia mengungkapkan produk yang dijual di Indonesia dipastikan tidak terkait dengan kasus sertifikasi uji kendaraan, termasuk Yaris Cross. (Foto: Dok iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Saat ini, publik otomotif di dunia dihebohkan dengan kasus uji sertifikasi kendaraan pada beberapa merek mobil di Jepang, yaitu Toyota, Mazda, Honda, Suzuki dan Yamaha. Bagaimana dengan Toyota?

Berdasarkan data Kementerian Darat, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang (MLIT) Jepang ada tujuh model kendaraan yang terindikasi terlibat, yaitu Toyota Crown 2014, Toyota Isis 2015, Toyota Corolla Axio 2015, Toyota Corolla Fielder 2015, Toyota Sienta 2015, Toyota Yaris Cross 2020, dan Lexus RX 2015.

Menanggapi itu, Toyota Indonesia mengungkapkan produk yang dijual di Indonesia dipastikan tidak terkait dengan kasus sertifikasi uji kendaraan. Dari tujuh mobil, tiga model yang dipasarkan di Indonesia, yaitu Toyota Crown, Sienta dan Yaris Cross memiliki platform serta engine berbeda dengan kendaraan terlibat di Jepang.  

"Jadi memang ada tujuh model yang disebutkan. Yang relevan di kita ada tiga model. Pertama Crown 2014 tidak ada kaitannya dengan Crown di kita, Sienta 2015 tidak ada kaitannya. Di kita produksi 2016," ujar Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto kepada media di Jakarta, Kamis (6/6/2024). 

"Ketiga Yaris Cross, namanya terkait tetapi produksinya tidak ada kaitannya. Produksi Yaris Cross yang dijual di Jepang berbeda. Platformnya berbeda dan engine-nya juga berbeda. Jadi dua produk yang berbeda," katanya. 

Dia menegaskan semua produk di Indonesia selalu melalui hologomasi sesuai dengan peraturan pemerintah. Termasuk  terkait sistem keamanan pada kendaraan.

Director Marketing PT TAM Anton Jimmy Suwandi menambahkan, untuk model Yaris Cross berbeda termasuk chief engineering dengan model di Jepang. "Dari bentuk kendaraan berbeda walaupun namanya sama. Chief engineering dan timing peluncurannya juga berbeda. Yaris Cross (hadir) di Jepang sebelum Covid-19," ujarnya.  

Sebelumnya, dalam keterangan pers di Jepang, Chairman Toyota, Akio Toyoda menjelaskan, pihaknya melakukan tes dengan metode berbeda dari standar yang ditentukan otoritas Jepang. Toyota juga sudah melaporkan ini ke kementerian pada 31 Mei. 

"Inti dari masalah ini adalah bahwa kendaraan diproduksi dan dijual secara massal tanpa melalui proses sertifikasi yang sesuai," ujar Akio.

Toyota meyakini bahwa sertifikasi merupakan proses penting sebelum melakukan produksi massal dan menjual mobil ke konsumen. Ini dilakukan guna memastikan bahwa mobil memang aman digunakan.

Ada tiga cara untuk mendapatkan sertifikasi. Pertama, meminta penguji dan layanan teknis yang ditunjuk untuk menyaksikan pengujian. Kedua, produsen melakukan uji sertifikasi internal dan menyerahkan datanya. Ketiga, menyerahkan data uji pengembangan yang kompatibel untuk sertifikasi. Kasus ini ditemukan pada cara yang kedua dan ketiga.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut