Modifikasi Porsche 911, Cetak Rekor Taklukkan Gunung Berapi Tertinggi di Dunia

JAKARTA, iNews.id - Banyak mobil bisa pergi ke mana saja namun jarang ada yang bisa mencapai tempat yang sangat tinggi. Hal itu yang berhasil dilakukan oleh pembalap dunia Romain Dumas saat mengendarai sebuah Porsche 911 Carrera yang telah dimodifikasi khusus.

Mobil sport buatan Jerman itu berhasil mencetak rekor ketinggian di dunia setelah mencapai titik tertinggi yang bisa dicapai di gunung berapi Salado, Chili. Gunung berapi ini bukan gunung berapi biasa karena merupakan gunung berapi tertinggi

Baca Juga

Intip PO Bus Gunakan Sasis RM 280, Ada Juragan 99 hingga Gunung Harta

Dikutip Autoblog, Rabu (6/12/2023), capaian fantastis tersebut berhasil dilakukan pada 2 Desember 2023 lalu. Mobil yang diberi nama Edith itu berhasil mencapai ketinggian 6.007 meter.

Dari capaian itu berarti Porsche 911 Carrera yang dikendarai Romain Dumas merupakan satu-satunya mobil yang bisa berjalan di wilayah yang sangat tinggi di dunia.

Baca Juga

7 Pemilik PO Bus Berasal dari Sopir dan Kernet, Kini Kaya Raya walau Lahir dari Keluarga Kurang Mampu

"Saya tidak akan melupakan pengalaman ini. Benar-benar sebuah perasaan spesial bisa membawa mobil di mana tidak ada satu pun mobil bisa ke tempat ini," ujar Romain Dumas.

Baca Juga

PO Bus Pariwisata Ini Punya Inovasi Baru, Ada Lampu Sorot untuk Memandu Penumpang

"Kami terpaksa berhenti karena tidak ada jalan lagi untuk mencapai titik yang lebih tinggi," ujarnya.

Petualangan yang dilakukan Romain Dumas memang luar biasa. Pasalnya untuk mencapai titik tertinggi itu mobil dipaksa melewati gunung yang memang tidak punya jalan buatan. Jadi mobil dipaksa berjalan di medan berat layaknya mendaki gunung.

Tidak heran jika mobil didandani sedemikian rupa. Begitu juga dengan penggunaan bahan bakar khusus yang bisa tetap berfungsi di kondisi ketinggian ekstrem.

Chief Engineer Porsche 911, Michael Rosler mengatakan keinginan mereka membawa Porsche 911 ke tempat tertinggi adalah upaya untuk membuktikan bahwa mobil sport tersebut tidak hanya digdaya di jalan raya tapi juga di tempat ekstrem.

"Kami ingin menemukan lingkungan yang paling keras untuk melihat apakah kami bisa mewujudkannya. Dan di gunung berapi tertinggi di dunia, kami berhasil," ujar Rosler.

Editor: Ismet Humaedi