Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Apakah Pajak Mobil Hybrid Lebih Mahal daripada Mobil Listrik? Ini Penjelasannya
Advertisement . Scroll to see content

Nissan Ungkap 4 Tantangan Pengembangan Mobil Listrik di Indonesia

Selasa, 08 Desember 2020 - 02:53:00 WIB
Nissan Ungkap 4 Tantangan Pengembangan Mobil Listrik di Indonesia
Ada beberapa tantangan yang dihadapi pelaku industri dalam memasarkan kendaraan listrik di Indonesia.  (Foto: Forwot)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Produsen otomotif di Indonesia mulai berlomba menghadirkan mobil listrik. Ini didorong upaya pemerintah dalam meningkatkan kendaraan ramah lingkungan berbasis tenaga listrik.

Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi pelaku industri dalam memasarkan kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini diungkapkan Deputy Director External and Goverment Affairs Nissan Motor Indonesia Coki Panjaitan dalam diskusi bersama Forwin dan Forwot di Jakarta, Senin (7/12/2020).

Pertama, kata dia, harga jual mobil listrik masih tinggi. Pabrikan berharap pemerintah bisa cepat membuat keputusan insentif bagi pembeli dan pengguna mobil listrik.

"Pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama memberikan insentif. Mulai dari diskon PPnBM dan PPN di level pemerintah pusat, hingga diskon nonfiskal seperti yang sudah diberikan Pemprov DKI Jakarta dan Bali berupa diskon pajak kendaraan dan BPKB," ujarnya.

Kedua, Nissan melihat masih banyak calon konsumen yang menanyakan keandalan dan keamanan baterai mobil listrik dalam kondisi banjir,  jika melalui jalanan yang bisa mengguncang cukup parah.

Ketiga, lanjut Coki, banyak pertanyan soal jarak tempuh mobil listrik. Padahal survei Nissan menunjukkan, sekitar 70 persen masyarakat pengguna kendaraan itu mengendarai mobilnya sekitar 50 km per hari. Sementara teknologi baterai mobil listrik rata-rata bisa menempuh sampai 320 km dalam sekali isi. "Jadi 5-6 hari lagi baru perlu dicatu daya lagi baterainya," katanya.

Keempat, Kementerian Perindustrian mewajibkan industri otomotif yang memasarkan mobil listrik di Indonesia memiliki kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sampai 2023 sebesar 35 persen. Setelah itu, TKDN mobil listrik akan naik menjadi 40 persen.

Coki menyatakan, Nissan optimistis kendaraan listrik akan diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.  Saat memutuskan memasarkan mobil listrik di Indonesia Nissan melaksanakan studi. Ada tiga fakta menarik dari survei tersebut.

Pertama, 41 persen pengguna kendaraan di Indonesia menyatakan akan membeli mobil listrik sebagai kendaraan barunya. Kedua, masyarakat Indonesia menyadari pentingnya dampak positif bagi lingkungan dengan menggunakan mobil listrik.

Ketiga, masyarakat mengetahui banyak keuntungan yang akan didapatnya dengan menggunakan kendaraan listrik.

Nissan sendiri telah berkomitmen memasarkan kendaraan listrik di Indonesia. Terbaru, mereka menghadirkan Nissan Kick e-Power di Indonesia. Tahun depan mereka juga akan memasarkan mobil listrik Nissan Leaf.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut