Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 10 Mobil Listrik Terlaris Oktober 2025, Penjualan Tembus Total 13.935 Unit!
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintah Akan Naikkan Standar Emisi ke Euro 5, Gaikindo Pertanyakan Kesiapan BBM

Jumat, 09 Februari 2024 - 07:46:00 WIB
Pemerintah Akan Naikkan Standar Emisi ke Euro 5, Gaikindo Pertanyakan Kesiapan BBM
Gaikindo mengungkapkan ada beberapa masalah di Indonesia apabila menerapkan emisi Euro 5. (Foto: Pertamina)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berencana menaikkan standar emisi di Indonesia dari Euro 4 ke Euro 5. Bagaimana tanggapan pelaku industri otomotif?

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan pihaknya menyambut baik langkah tersebut. Namun, bagaimana dengan kesiapan bahan bakar minyak (BBM).

Seperti diketahui, kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang polusi udara terbesar di Jakarta. Nangoi mengungkapkan negara-negara tetangga sudah menerapkan aturan emisi Euro 5 sehingga kualitas udara lebih baik.

"Kita sudah menggunakan kendaraan berdasarkan standar Euro 4 yang memang cukup baik, tapi dunia sudah menggunakan standard lebih tinggi,” kata Nangoi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (7/2/2024).

“Kalau Singapura sudah Euro 5, Euro 6, Jepang sudah lebih tinggi. Bahkan di India salah satu barometer kita, sudah pakai Euro 5, dan Vietnam Euro 5,” ujarnya.

Di sisi lain, Nangoi mengungkapkan ada beberapa masalah di Indonesia apabila menerapkan emisi Euro 5. Permasalan yang muncul adalah kesadaran dan penyebaran bahan bakar yang berkualitas sehingga teknologi yang digunakan lebih tahan lama.

“Perlu kami sampaikan saat ini masih banyak bahan bakar yang tidak memenuhi standar Euro 4. Kadang-kadang ini mempersulit kendaraan itu sendiri. Karena apabila digunakan untuk Euro 4 akan menyebabkan masalah pada kendaraan tersebut,” katanya.

Nangoi menegaskan industri otomotif saat ini bisa dengan mudah meningkatkan standar emisi kendaraan di Tanah Air. Tapi, masalah ketersediaan bahan bakar yang kompatibel dengan standar emisi Euro 5 masih belum tersedia.

“Yang kita perlukan adalah kesiapan pemerintah untuk memodifikasi atau transfer bahan bakar non Euro 5 ke Euro 5 serentak saat undang-undang kendaraan tersebut dijalankan,” ujarnya.

“Kami industri otomotif menyambut baik, tapi perlu digarisbawahi, bersih itu mahal. kendaraan Euro 5 akan lebih mahal, bahan bakar lebih mahal, tapi akan jauh lebih bersih,” lanjutnya.

Seperti diketahui, teknologi Euro 5 pada kendaraan komersial membutuhkan bahan bakar jenis Solar dengan kandungan sulfur tinggi. Ini untuk memaksimalkan kinerja dari teknologi tersebut sehingga emisi yang keluar lebih sedikit.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut