Penjualan Mobil di Indonesia Anjlok, Gakindo Berharap GIIAS 2025 Jadi Penolong
JAKARTA, iNews.id - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat kinerja penjualan mobil nasional terus menurun pada semester pertama 2025. Apakah pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 bisa menjadi penolong?
Distribusi dari pabrik ke dealer (penjualan wholesales) pada Juni 2025 hanya mencapai 57.760 unit, turun 4,7 persen dibanding Mei 2025 yang mencatat 60.861 unit. Sementara penjualan ritel tumbuh tipis, dari 61.307 unit menjadi 61.647 unit, atau naik 0,6 persen.
Namun, bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penurunan lebih terasa. Wholesales anjlok 22,6 persen dari 74.615 unit pada Juni 2024, sementara penjualan ritel menyusut 12,3 persen dari 70.290 unit.
Kondisi ini juga tercermin dalam akumulasi penjualan sepanjang semester pertama 2025. Total wholesales dari Januari hingga Juni hanya mencapai 374.740 unit, merosot 8,6 persen dibanding periode sama 2024 tembus 410.536 unit. Untuk penjualan ritel, total mencapai 390.467 unit, turun 9,7 persen dari 432.453 unit tahun lalu.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengakui industri otomotif Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Tapi, dia yakin GIIAS 2025 bisa menjadi penolong untuk mendorong angka penjualan mobil lebih baik lagi.
"Bulan depan (bulan ini) ditopang oleh yang namanya GIIAS, kita harapkan market domestik bisa akan membaik. Di bulan Mei sudah menunjukkan perbaikan, ada peningkatan yang cukup baik dibanding bulan sebelumnya," kata Nangoi di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Industri otomotif menurut Nangoi sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Sebab menjadi salah satu sektor penyumbang devisa terbesar di Tanah Air, sehingga banyak pihak harus terlibat dalam meningkatkan penjualan mobil.
"Saya harus menyikapi dengan sangat hati-hatii. Sebab industri otomotif merupakan barometer kesuksesan ekonomi suatu negara, terutama negara besar seperti Indonesia yang sangat berkonsentrasi terhadap industri," ujarnya.
Gaikindo saat ini juga sudah berdiskusi dengan pemerintah untuk mencari solusi mengenai masalah ini. Diharapkan ada terobosan yang dikeluarkan dalam waktu dekat untuk membantu industri otomotif di Indonesia kembali bergejolak.
"Kami juga sudah berdiskusi dengan pemerintah untuk mencari terobosan-terobosan baru. Terobosan seperti apa, apakah insentif baru atau revolusi dalam bidang perpajakan, dan segala macam, nanti kita akan lihat sama-sama," katanya.
Editor: Dani M Dahwilani